Tapi, melalui kontrak politik yang dilegalkan, rakyat dapat menggugat untuk menarik mandatnya.
Kita sebut kontrak politik adalah janji kepada rakyat, tapi jangan sampai setelah terpilih lupa akan janjinya.
Dituntut keteladanan para elite untuk menepati janji,kontrak politiknya. Hendaknya jangan menganggap dan menjadikan janji hanya penuntut tanggung jawab moral, tetapi memenuhi adalah kewajiban, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Siapa pun hendaknya memiliki kesadaran diri bahwa tidak memenuhi janji adalah pengkhianatan terhadap diri sendiri.
Di sisi lain, janji adalah utang.
Menepati janji tidak hanya akan meningkatkan kadar kepercayaan, juga dapat melanggengkan kekuasaan.
Politisi yang tidak menepati janji, jangan harap dapat terpilih lagi pada periode mendatang. (Azisoko)