KETUM Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), semakin menjadi sorotan, dan bahan perbincangan dari berbagai kalangan mulai dari hotel berbintang lima hingga kaki lima.
Tak terkecuali obrolan rakyat di Warung Tegal alias warteg.
Ini menyeruak setelah Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyebut nama AHY sebagai salah satu dari sepuluh nama yang dibidik PDIP sebagai cawapresnya Ganjar Pranowo.
Reaksi pun beragam, ada yang berpendapat bahwa pernyataan Puan dalam konferensi pers, dengan menyebut nama AHY adalah iseng, bercanda karena tidak mungkin PDIP menggandeng AHY.
Ada pula yang menyebutnya bahwa itu serius sehingga dapat mempengaruhi soliditas Koalisi Perubahan.
Bahkan, ada yang berkomentar koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS ini terancam bubar, Anies gagal nyapres.
“Komentar yang beragam wajar saja, karena selama ini Demokrat mencalonkan AHY sebagai cawapres Anies Baswedan. Tanpa diduga, AHY menjadi radar cawapres PDIP untuk mendampingi Ganjar,” ujar mas Bro mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Yudi dan Heri.
“Yang menilai tidak mungkin juga cukup beralasan karena Demokrat selama ini berada di luar parpol koalisi pendukung pemerintah alias oposisi sebagaimana halnya PKS,” kata Yudi.
“Itu juga mengapa ada yang berpendapat bahwa penyebutan nama AHY, boleh jadi sebagai move saja,” ujar Heri.
“Orang lain bebas berpendapat, sah-sah saja sesuai dengan argumentasinya. Tetapi bagaimana dengan Demokrat dan AHY, ini yang penting,” kata Yudi.
“Dari yang diberitakan, Demokrat tetap solid berkoalisi dengan Nasdem, dan PKS. Capres Demokrat bukan Ganjar, tetapi Anies,” kata Heri.
“Kabarnya AHY juga tetap dalam posisi mendukung Anies sebagai capres. Ini sudah paten,” tambah Yudi.
“Pernyataan AHY ini bisa dimaknai, menolak menjadi cawapresnya Ganjar. Bisa dikatakan sikap konsisten, tidak tergoda bisikan,” pungkas mas Bro, layaknya pengamat. (jokles)