ADVERTISEMENT

Obrolan warteg: Dendam Politik

Selasa, 13 Juni 2023 05:58 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Rencana pertemuan Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih ditanggapi beragam. Ada yang menilai langkah PDIP merangkul Demokrat, tak lepas dari penggembosan Koalisi Perubahan. Jika sampai Demokrat berkoalisi dengan PDIP, tiket Anies nyapres bisa terancam.

Di sisi lain menyebut pertemuan Puan – AHY, sangat produktif, menjadi momentum rekonsiliasi politik, setelah hampir 20 tahun PDIP dan Partai Demokrat terlibat relasi konfliktual akibat gesekan politik masa lalu.

Dengan begitu, kompetisi ke depan tidak lagi tersulut oleh politik kebencian akibat dendam masa lalu.

“Iya duka masa lalu harus dilupakan. Buat apa, mengingat masa silam yang kelam. Lihatkan ke depan yang lebih ceria,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Yudi dan mas Bro menyoal rencana pertemuan Puan – AHY.

“Setuju. Kita hidup di masa sekarang, jangan bawa masa lalu di kehidupan sekarang. Masa lalu sebagai nasihat, tapi jangan kemudian kembali ke masa lalu, mundur namanya” ujar mas Bro.

“Tapi masa lalu kadang begitu menyakitkan loh,” sela Ayu Bahari, pemilik warteg.

“Tapi sakitnya terjadi di masa lalu, sekarang kan sudah nggak sakit lagi, malah terlihat bahagia, sejahtera dan awet muda. Kasih resepnya dong,” ujar mas Bro.

“Resepnya mudah kok. Ada pepatah, masa lalu kamu adalah milikmu, masa laluku adalah milikku. Masa depan adalah milik kita berdua,. ” kata Ayu Bahari.

“Keren Yu. Berarti ada komitmen yang jelas. Ada niat dan keikhlasan untuk menjalani masa depan berdua dengan tidak pernah mengungkit – ungkit masa lalu. Apa pun yang terjadi, “ kata Yudi.

“Jika masih mengenang masa lalu, akan mengganggu indahnya masa depan kita,” tambah Ayu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT