ADVERTISEMENT
Selasa, 6 Juni 2023 16:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kasus, BRGM juga mempunyai pilihan untuk pemulihan ekosistem di kawasan konservasi seperti di beberapa taman nasional, suaka margasatwa. Agus mencontohkan Taman Margasatwa Padang Sugihan di Banyuasin, Sumatera Selatan. Ketika BRGM melakukan pemulihan ekosistem gambut, terjadi pergeseran habitat gajah.
"Tadinya habitat gajah ada di utara namun setelah dilakukan restorasi gambut home range mulai sampai ke selatan," Menurut dia, memang terdapat perubahan perilaku dari adanya upaya restorasi.
BRGM, menurut Agus, terus bekerja maksimal agar restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove benar-benar memiliki kontribusi terhadap target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).
Senior Program Director Yayasan Konservasi Indonesia, Fitri Hasibuan, menjelaskan nilai penting dari ekosistem mangrove dan gambut. Menurut dia, kedua ekosistem ini dikenal dengan ekosistem lahan basah atau wetland.
Karena itu ekosistem ini memiliki keunikan dari sisi fungsinya termasuk fungsi dari habitat keanekaragaman hayati atau spesies sangat penting.
"Kita tahu kalau di ekosistem gambut banyak spesies penting yang critically endangered seperti orangutan, harimau sumatera, dan gajah," Kata dia.
"Sementara di ekosistem mangrove kita juga menemukan spesies penting, contoh beberapa jenis ikan dan bekantan," tambahnya.
Menurut Fitri, jasa ekosistem mangrove ataupun gambut sangat khusus yang tidak disediakan ekosistem-ekosistem lainnya, seperti hutan hujan di Indonesia.
Pakar Lingkungan Hidup Emil Salim, mengatakan Indonesia memiliki ekosistem yang berbeda-beda.
“Maka ekosistem yang ada harus dipertahankan keasliannya. Bukan ekosistem Kalimantan diubah menjadi ekosistem Jawa,” tandas mantan Menteri Lingkungan Hidup ini.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT