ADVERTISEMENT

Warga Kaget Lihat 'Badak Jawa' Muncul di Kampung Mangrove Patikang Desa Citeureup Pandeglang

Senin, 20 Juni 2022 16:05 WIB

Share
'Badak Jawa' di Kampung Mangrove Patikang Citeurep, Pandeglang. (Foto: Samsul Fatoni).
'Badak Jawa' di Kampung Mangrove Patikang Citeurep, Pandeglang. (Foto: Samsul Fatoni).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Badak Jawa atau Rhinoceros Sondaicus yang hidup di alam Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang, Banten, kini ada di Kampung Mangrove Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang.

Melihat itu, warga kaget, karena melihat sosok badak Jawa itu dengan ukuran tubuh besar. Dan Anehnya, Badak Jawa muncul di Kampung Mangrove Patikang.

Namun ternyata, Badak Jawa yang ada di Kampung Mangrove Patikang ini hanya reflika, yang sengaja disimpan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Putri Gundul, Desa Citeureup untuk mengedukasi masyarakat atau pengunjung.

"Iya, saya kaget kirain badak beneran. Ternyata pas saya dekati itu hanya reflika. Kreatif banget pengelola Kampung Mangrove ini, bikin reflika Badak Jawa sangat mirif dengan aslinya," ungkap Kosasih, Warga Citeurep, Pandeglang, Senin (20/6/2022).

Ketua Pokdarwis Putri Gundul, Desa Citeureup, Deden Sudiana mengungkapkan, reflika Badak Jawa ini dibuat oleh seorang seniman dari Sanggar Kreatif Rumah Tukik Ujung Kulon. Sepintas, reflika Badak Jawa ini tampak mirip dengan yang asli, berada di rawa dengan hutan mangrove yang lebat.

"Saya buat untuk mengedukasi agar kita tahu bahwa habitat Badak Jawa harus dilestarikan dan sewajarnya icon Kabupaten Pandeglang ini ditempatkan di berbeda lokasi," ujarnya.

Dikatakannya, sejak tahun 2016, ia bersama Pokdarwis Putri Gundul terus bebenah untuk mewujudkan objek wisata berbasis edukasi berbasis Mangrove di Desa Citeureup. Upaya itu lambat laun mulai terwujud. 

"Harapan besar kami, dengan adanya objek wisata edukasi di Desa Citeureup dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian Mangrove," katanya

Menurutnya, pohon mangrove penting untuk dilestarikan. Mudah-mudahan dengan adanya Kampung Mangrove Patikang dapat menumbuhkan kesadaran itu.

"Semoga, kesadaran masyarakat tumbuh dalam melestarikan Kampung Mangrove. Sehingga keberadaan destinasi wisata ini tetap lestari," harapnya. (Samsul Fatoni).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT