ADVERTISEMENT

Tingkatkan Kinerja, Supriyadi Ajak ASN Bimas Buddha Tak Kaku dan Mudah Bergaul dengan Masyarakat

Minggu, 26 Februari 2023 17:43 WIB

Share
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi (Tengah). Foto: Poskota/Rizal
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi (Tengah). Foto: Poskota/Rizal

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seluruh jajaran Bimas Buddha diwajibkan agar menjadi pegawai yang mampu menjalani tugas. Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi, hal ini berkaitan dengan tanggung jawab, sampai berprestasi dalam kinerja yang diembannya.

Hal tersebut disampaikan Supriyadi sebagai bagian dari pengejawantahan 5 arahan Menteri Agama perihal kepegawaian. Supriyadi menegaskan, agar para pegawai di lingkungan Bimas Buddha tak kaku, dan mudah mencair dengan masyarakat, termasuk bisa merespons segala isu yang berkembang di masyarakat.

“Maka itulah diperlukan sikap dan perilaku khususnya mengubah mindset yang selama ini terlihat kaku, maka ke depan lebih lincah, mudah bertemu, dan bergaul dengan masyarakat,” kata Supriyadi saat buka Rembuk Umat Buddha Indonesia yang dihadiri oleh 185 pejabat pusat dan daerah, serta tokoh pimpinan majelis agama Buddha, Sabtu (25/02/2023) malam. . 

Adapun, kata Supriyadi, lima arahan Menteri Agama terkait peningkatan profesionalitas ASN, komitmen antikorupsi, selalu cepat merespons penanganan isu di masyarakat, realisasi anggaran program prioritas yang akuntabel, sampai pada kerukunan umat beragama.

Dalam kesempatan itu, dia merinci tantangan yang dihadapi Ditjen Bimas Buddha, di antaranya peningkatan pemahaman dan kesadaran tentang ajaran Buddha beserta praktiknya.

"Partisipasi dan keterlibatan masyarakat Buddha dalam kegiatan keagamaan dan kebudayaan, diskriminasi atau intoleransi terhadap agama Buddha, pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan ekonomi," ujarnya. 

Adapun langkah strategis yang dilakukan, menurut Supriyadi, yakni dengan melakukan optimalisasi peran struktur di daerah dalam percepatan SIORI, penguatan moderasi lembaga keagamaan Buddha, peningkatan sosialisasi dan desiminasi dana paramita, dan program One Day One Content pagi penyuluh agama Buddha.

Dengan langkah strategis itu, Supriyadi berharap adanya peningkatan peran dan fungsi rumah ibadah agama Buddha (RIAB), optimalisasi peran lembaga keagamaan Buddha dalam desiminasi moderasi beragama, ASN Bimas Buddha Smart dan memiliki Core Value BerAHKLAK, optimalisasi layanan urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan.

Pelaksanan Rembuk Umat Buddha Indonesia dilaksanakan selama 3 hari dengan menghadirkan narasumber dari DPR RI, Staf khusus Menteri Agama dan sidang komisi untuk membahas terkait framing Candi Borobudur, Gerakan Nasional Dana Paramita, membangun jaring pengaman umat Buddha Indonesia, serta rumah ibadah moderasi.

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT