JERMAN, POSKOTA.CO.ID - Greta Thunberg sempat ditahan sebentar bersama sejumlah aktivis lain.
Mereka ditahan pada Selasa (17/1/2023) karena berunjuk rasa menentang penghancuran sebuah desa di Jerman untuk perluasan tambang batu bara.
Aktivis iklim terkemuka tersebut diangkut polisi setelah aksi duduk bersama sekelompok pengunjuk rasa di dekat tepi tambang batu bara lignit Garzweiler 2, sekitar delapan kilometer dari desa Luetzerath.
Desa tersebut akan diratakan sebagai bagian dari sebuah kesepakatan antara pemerintah dengan perusahaan utilitas energi Jerman RWE. Kesepakatan itu menyelamatkan lima desa lain yang sebelumnya sempat akan dihancurkan.
Pemerintah Jerman mengatakan pihaknya membutuhkan tambang tersebut untuk menjamin keamanan energi negara tersebut.
Namun mereka yang menentang mengatakan Jerman seharusnya tidak menambang lignit lagi dan sebaliknya fokus pada perluasan energi terbarukan.
Polisi anti-huru-hara dengan sejumlah buldoser mengangkut para aktivis dari bangunan-bangunan di desa tersebut.
Namun Greta Thunberg bertahan di lokasi untuk melakukan aksi duduk hingga Selasa.
Seorang saksi mengaku melihat Greta Thunberg duduk sendirian di dalam bus polisi berukuran besar setelah ditangkap.
Polisi mengatakan Greta Thunberg dan kelompoknya telah dibebaskan pada hari yang sama.
Aktivis iklim asal Swedia itu berpidato di hadapan 6.000 pengunjuk rasa yang berjalan menuju desa Luetzerah pada Sabtu (14/1/2023).
Dia menyebut perluasan tambang batu bara itu sebagai “pengkhianatan terhadap generasi masa kini dan masa depan.” ***
(Reuters)