SUDAN SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah wartawan ditahan terkait beredarnya rekaman yang memperlihatkan kekurangan seorang Presiden.
Mereka dituduh terkait dengan peredaran rekaman Presiden Sudan Selatan Salva Kiir pipis di celana dalam sebuah acara resmi. Demikian pernyataan dari serikat wartawan nasional pada Sabtu (7/1/2023).
Rekaman dari bulan Desember menunjukkan noda gelap menyebar ke bawah celana abu-abu Presiden berusia 71 tahun itu saat dia berdiri untuk lagu kebangsaan.
Video tersebut tidak pernah ditayangkan di televisi. Tetapi belakangan beredar di media sosial.
Enam wartawan yang semuanya merupakan karyawan Perusahaan Penyiaran Sudan Selatan milik negara ditahan pada Selasa dan Rabu.
"Mereka diduga mengetahui bagaimana video presiden buang air kecil di celana," kata Presiden Persatuan Jurnalis Sudan Selatan Patrick Oyet.
Menteri Informasi Sudan Selatan Michael Makuei dan Juru Bicara Dinas Keamanan Nasional David Kumuri tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Salva Kiir menjadi Presiden sejak Sudan Selatan merdeka pada 2011. Pejabat pemerintah berulang kali membantah desas-desus yang beredar di media sosial bahwa dia tidak sehat.
Sudan Selatan terlibat dalam konflik selama beberapa dekade terakhir.
Wartawan yang ditahan adalah operator kamera Joseph Oliver dan Mustafa Osman, editor video Victor Lado, kontributor Jacob Benjamin, dan Cherbek Ruben dan Joval Toombe dari ruang kendali.
“Kami prihatin karena mereka yang ditahan sekarang telah tinggal lebih lama dari yang diatur undang-undang,” tambahnya.
Pihak berwenang Sudan Selatan secara hukum diizinkan untuk menahan tersangka hanya selama 24 jam sebelum membawa mereka ke hadapan hakim.
Perwakilan Komite Perlindungan Wartawan sub Sahara Afrika Muthoki Mumo berkomentar bahwa peristiwa itu menunjukkan penahanan yang sewenang-wenang.
“Itu cocok dengan pola personel keamanan yang melakukan penahanan sewenang-wenang setiap kali pejabat menganggap liputan tidak menguntungkan,” pungkas Muthoki Mumo. ***
(Reuters)