ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
POSKOTA.CO.ID - Tahun 2023 menjadi tahun yang sulit bagi sebagian besar ekonomi dunia.
Karena semua mesin utama pertumbuhan global mengalami penurunan aktivitas. Yakni Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa.
“Karena tiga ekonomi terbesar dunia melambat secara bersamaan,” ucap Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva dalam program berita CBS “Face the Nation” pada awal Januari ini.
IMF pada bulan Oktober lalu telah memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global tahun 2023. Hal ini terkait terus berlanjutnya hambatan akibat perang Rusia di Ukraina, tekanan dari inflasi dan suku bunga tinggi yang ditetapkan bank-bank sentral seperti Bank Sentral AS.
Tiongkok telah membatalkan kebijakan nol COVID-19 dan mulai menghidupkan kembali perekonomiannya yang kacau balau.
Namun warga Tiongkok tetap waspada ketika kembali terjadi lonjakan kasus baru COVID-19.
Presiden Xi Jinping menyerukan lebih banyak upaya dan persatuan ketika Tiongkok memasuki “fase baru.” Ini disampaikan dalam pernyataan publik pertama pada Sabtu (31/12/2022) lalu pasca mengubah kebijakan penanganan COVID-19.
“Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun 2022 berada pada atau di bawah pertumbuhan global,” ujar Kristalina Georgieva.
Dia menambahkan perkiraan “perebakan luas” COVID-19 dalam beberapa bulan mendatang kemungkinan akan semakin memukul perekonomian Tiongkok tahun ini dan menyeret pertumbuhan regional dan global.
“Saya berada di Tiongkok pekan lalu, di kota di mana tidak ada satu pun kasus COVID-19,” ujarnya. “Tetapi itu tidak akan bertahan lama begitu orang-orang mulai melakukan perjalanan.”
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT