ISRAEL, POSKOTA.CO.ID - Kegagalan strategi menghadapi Iran diakui mantan Kepala Dinas Intelijen Militer Israel Jenderal Tamir Hyman.
Strategi tersebut didasarkan pada sanksi ekonomi yang keras dan pembentukan rencana pencegahan militer oleh Amerika Serikat.
Dia memperingatkan kabinet baru yang dipimpin Benjamin Netanyahu bahwa strategi melawan Iran saat ini tidak akan berhasil.
Hal ini disampaikannya pada Minggu (1/1/2022).
Direktur Eksekutif Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS) ini mengakui bahwa kebijakan sanksi yang terjadi setelah penarikan Amerika Serikat dari JCPOA tidak menyebabkan isolasi politik dan ekonomi bagi Iran.
Isolasi ini tidak nyata karena mendapat dukungan ekonomi dari Rusia dan Tiongkok.
Dia melanjutkan dengan klaim atas Iran soal bom nuklir.
"Jika Iran berhasil memproduksi bom nuklir, kita akan berada dalam situasi yang menjadikan ancaman nyata terhadap Israel untuk pertama kalinya,” pungkasnya. ***
.png)
