BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor mengharapkan kasus penemuan gadis di semak-semak Klapanunggal, Kabupaten Bogor, bisa diusut tuntas oleh Aparat Penegak Hukum, Kamis (29/12/2022).
Wakil Ketua Komisioner KPAD Kabupaten Bogor, Waspada mengatakan, pihaknya turut prihatin atas penemuan gadis di semak-semak di Kampung Bantarkopo Lebak, Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada Rabu (28/12) kemarin.
"Walaupun menurut keterangan warga memang waktu ditemukan dari pinggang ke bawah tanpa busana, sarung itu yang memberikan warga, terus di sekitar semak-semak itu ditemukan juga celana jeans dan CD. Tapi sampai sekarang polisi belum memastikan apa yang terjadi, karena sampai sekarang si anak ini masih trauma, dari RS sudah dibawa pulang si hari ini sama keluarganya," ungkapnya kepada Poskota melalui panggilan telfon.
Menurut Waspada, KPAD berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) saat telah mendapatkan keterangan korban, apapun ya keterangannya dapat segera ditindak lanjuti.

Waspada, Wakil Ketua Komisioner KPAD Kabupaten Bogor. (Foto: ist)
"Apalagi ada indikasi misalnya ada tindakan seksual dan lain sebagainya, KPAD berharap kepolisian segera menindak lanjuti, apalagi kalo ada pelaku, (polisi) harus segera menangkap pelaku, terlebih kalo pelaku itu memang orang dewasa, maka KPAD meminta ke Aparat Penegak Hukum untuk memberikan sanksi yang tegas sesuai dengan mandat UU perlindungan anak, itu kaitan dengan penegakkan hukumnya," jelas Waspada.
Ia pun berharap, Aparat Penegak Hukum dapat segera menemukan terduga pelaku yang tega menelentarkan gadis ini di tengah semak-semak.
"Mudah-mudahan APH segera menemukan siapa pelaku kekerasan terhadap gadis itu, kemudian kalau pelakunya orang dewasa, KPAD lagi-lagi meminta tidak ada kata damai, pokonya kita tegakkan hukum demi perlindungan terbaik terhadap anak," tegas Waspada.
Lebih lanjut, Waspada menuturkan karena gadis tersebut masih dalam keadaan trauma, pihak kepolisan pun masih belum bisa memintai keterangan terhadap korban.
"Sampai sekarang memang belum bisa dimintai keterangan, permintaan dari beberapa pihak, termasuk psikologi mengatakan memang ada indikasi trauma berat,
Bagi KPAD, sambung Waspada, kejadian ini harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk orangtua agar tidak mengabaikan ketika anaknya keluar rumah.
"Ini kan menurut keterangan orangtuanya dia keluar rumah, malam-malam main ke rumah temennya, ternyata sampe pagi dia ditemukan lemas di semak-semak," tuturnya.
Selain mengharapkan kasus tersebut terungkap, Waspada pun mengajak orangtua untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak yang menginjak remaja, karena dalam bahasa psikologi ini sudah masuk remaja tingkat madya.
"Dia sedang jati diri, mencari kawan dan lain sebagainya, dan hari ini kalo berkawan lewat medsos kan perlu diwaspadai, kadang-kadang komunikasi lewat medsos ngajak bertemu di jalan dan kita tak tau persis siapa temennya di dunia maya itu," tuturnya.
Untuk kita, KPAD menghimbau orangtua untuk mengawasi penggunan gadget bagi putra-putrinya, dengan siapa dia berteman.
"Misalkan ada indikasi berteman dengan orang-orang yang tidak diketahui, lebih baik orangtua langsung melarangnya. Karena hari ini medsos dampaknya luar biasa terhadap anak, dengan medsos ini kadang-kadang anak-anak tidak terpantau pergaulannya, termasuk ya seperti tadi, di facebook, di WhatsApp yang kemudian ngajak pertemuan darat, karena anak-anak kadang percaya saja dengan siapa yang diajak bicara, karena anak tidak tahu yang diajak bicara itu orang baik-baik atau sebaliknya," urainya.
Oleh karena itu, selain mengawasi anaknya secara fisik, secara online pun juga perlu dilakukan orangtua.
"Bukan membatasi pergaulan dan hak bermainnya, akan tetapi dalam konteks memastikan bahwa anaknya bermain dengan kawan-kawan sebaya yang baik-baik saja, jangan sampai kemudian anak-anak terjebak bermain dengan orang-orang yang tidak diketahui ternyat disebrang sana yang diajak bicara adalah orang biasa. Apalagi kalo kemudian kita tidak tahu identitas dan sebagainya," kata Waspada.
Maka dari itu, KPAD menghimbau kepada orangtua untuk menghimbau kepada putra-putrinya. (Panca)