JABAR, POSKOTA.CO.ID - Banyak warga yang menjadi korban karena ketidaktahuan pada gempa bumi ini.
Hal ini karena bencana tersebut jarang terjadi.
Keterangan ini disampaikan pakar gempa dari Universitas Andalas Badrul Mustafa.
“Tidak hanya warga yang abai, pemerintah juga melakukan sosialisasi, simulasi dan mitigasi gempa karena frekuensi terjadinya gempa di daerah ini jarang,” ujarnya seperti dikutip dari VOA pada Kamis (24/11/2022).
Dia melanjutkan,”Berbeda dengan gempa serupa di Sumatera yang memang ada sesar Sumatera mulai dari Aceh hingga Lampung di mana frekuensi gempa di darat lebih tinggi dibanding di Pulau Jawa secara keseluruhan.”
Dia lebih jauh menjelaskan bahwa gempa di Cianjur tersebut merupakan akibat pergeseran sesar Cimandiri.
Ini merupakan salah satu sesar terbesar di Jawa Barat dengan potensi bahaya yang cukup besar. ***