PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Bangunan jembatan penghubung antarkampung di Desa Jiput, Jiput, Pandeglang sudah berlangsung dua tahun tidak bisa dilalui, lantaran ambruk akibat dimakan usia.
Akibatnya, warga dan anak-anak sekolah di wilayah tersebut terpaksa harus turun ke sungai untuk bisa nyebrang.
Seorang warga setempat, Ridwan mengatakan, dengan kondisi jembatan tersebut menggangu aktivitas warga.
Soalnya, warga ketika hendak menyeberang harus turun ke sungai.
"Jembatan ini penghubung antara kampung Paniis Lebak dengan kampung Kadu Bajo. Akibat kondisi jembatan saat ini ambruk, sehingga menghambat terhadap aktivitas warga," ungkapnya, Kamis (17/11/2022).
Dikatakannya, peristiwa ambruknya jembatan tersebut terjadi pada Bulan September 2020 lalu.
Namun sampai sekarang belum ada penanganan dari pihak pemerintah.
Padahal, menurutnya, jembatan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat di wilayahnya, bahkan jembatan itu jadi penunjang utama bagi warga dan anak-anak sekolah ketika hendak ke sekolah.
"Sebelumnya kami sudah pernah ada pengaduan kepada pemerintah desa dan kecamatan, untuk dapat memperbaiki jembatan itu. Namun sampai dengan detik ini belum ada penanganan juga," katanya.
Sementara, Camat Jiput, Muslim Taufik mengaku, pihaknya sudah mengajukan perbaikan jembatan tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang.
Bahkan, lanjut Camat, pihaknya tidak hanya mengajukan jembatan tersebut, akan tetapi ada juga beberapa jembatan lain yang rusak akibat tergerus aliran sungai telah diajukan.
"Kami sudah ditembuskan ke DPUPR. Bahkan kami juga memberikan laporan jembatan rusak akibat bencana air deras, jembatan Galusur Sukacai, jembatan Kadu Bajau paniis Lebak, jembatan Kadu Jami Janaka dan jembatan Gempol Janaka," ujarnya.