Bikin Was-was, Tembok Penahan Sedimentasi Sungai Ciliman yang Ambruk Tak Kunjung Diperbaiki

Jumat 25 Nov 2022, 15:36 WIB
Setelah tembok penahan sedimentasi Sungai Ciliman ambruk, sejumlah rumah warga kondisinya sangat mengkhawatirkan. (foto: ist)

Setelah tembok penahan sedimentasi Sungai Ciliman ambruk, sejumlah rumah warga kondisinya sangat mengkhawatirkan. (foto: ist)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Bangunan tembok penahan sedimentasi di aliran Sungai Ciliman, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang ambruk pada tanggal 7 Juni 2022 lalu. 

Namun hingga saat ini belum ada penanganan dari pemerintah. Warga sekitar pun merasa khawatir lantaran ada puluhan rumah yang kondisinya mengkhawatirkan.

Dari informasi yang dihimpun, panjang bangunan tembok penahan sedimentasi yang ambruk itu kurang lebih 100 meter dengan ketinggian 8 meter.

Dampak dari ambruknya bangunan tersebut, sebanyak dua rumah warga di Desa Bojong Manik, Kecamatan Sindangresmi, Pandeglang mengalami rusak parah dan 20 rumah warga lainnya dalam kondisi mengkhawatirkan. 

Salah seorang warga sekitar, Riyadi mengatakan, ambruknya tembok beton penahan sedimentasi di Sungai Ciliman tersebut, sampai saat ini belum ditangani oleh pemerintah. 

Dikatakannya, warga yang rumahnya berdekatan dengan bantaran sungai tersebut banyak yang merasa khawatir. Lantaran ada beberapa rumah yang nyaris ambruk juga. 

"Bahkan pada saat kejadian, ada sejumlah rumah warga yang ambruk dan sebagian besar nyaris ambruk. Saat ini warga selalu was-was, karena khawatir sewaktu-waktu bisa longsor tanahnya," ungkapnya. 

Disampaikannya, peristiwa ambruknya bangunan beton penahan sedimentasi tersebut terjadi beberapa bulan lalu, tepatnya pada Bulan Juni 2022 lalu. Tapi kata dia, sampai sekarang belum ada penanganan. 

"Kami harap segera ada penanganan, supaya warga yang rumahnya dekat bantaran sungai tidak was-was. Karena ada beberapa bangunan rumah warga yang kondisinya mengkhawatirkan," katanya. 

Sementara, Kepala Desa Bojong Manik, Kecamatan Sindangresmi, Pandeglang, Sukri mengatakan, untuk penanganan tembok penahan sedimentasi di wilayahnya, sesuai dengan informasi dari Balai Bidang Sumberdaya Air (SDA), bahwa pembangunan yang ambruk itu akan ditangani tahun 2023 mendatang. 

"Dari pihak Balai SDA juga sudah turun ke lokasi, bahkan konsultan juga sudah ke lokasi. Informasinya bangunan tembok di Sungai Ciliman itu akan ditangani di tahun 2023 nanti, tepatnya di bulan April," ujarnya. 

Berita Terkait

News Update