Ilustrasi pelecehan .(Ist)

Kriminal

Pelaku Melenggang Bebas, Kasus Pelecehan Seksual di Transportasi Umum Bikin Was-was

Senin 14 Nov 2022, 22:50 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Maraknya pelecehan seksual di Jakarta membuat masyarakat pengguna transportasi umum kini was-was. 

Warga  menjadi tidak nyaman menggunakan transportasi baik transjakarta, MRT, KRL hingga angkutan umum lainnya.

Tercatat sejak Januari hingga bulan Agustus 2022, tercatat ada sembilan kasus pelecehan seksual di bus Transjakarta.

"Pada tahun 2022 sampai dengan bulan Agustus ini telah terjadi sembilan kasus pelecehan seksual," kata Syafrin di Jakarta beberapa waktu lalu.

Syafrin melihat, angka pelecehan seksual tertinggi terjadi pada tahun 2019, dengan sebanyak 28 kasus.

Syafrin berharap, dengan adanya kampanye pencegahan pelecehan seksual dengan tajuk "Stop Pelecehan Seksual" dapat menurunkan jumlah kasus pelecehan seksual di transportasi umum tersebut

Selain itu, jika sebelumnya warga Jakarta dihebohkan dengan pelecehan yang dialami penumpang pria di bus transjakarta, kini mereka dihadapkan pada berita pelecehan di kereta rel listrik (KRL).

Seorang perempuan yang menaiki KRL tujuan Duri dari Stasiun Cakung pada Senin (7/11/2022) pagi mengaku dilecehkan oleh penumpang pria.

Dia bahkan sempat mengambil foto terduga pelaku yang menggunakan masker dan kacamata, lalu mengunggahnya di akun Twitter sembari mengungkap kronologi kejadian.

"Pas naik, udah mulai susah masuk ke dalam karena penuh. Di depan saya ada mas-mas pakai kacamata, yang kemudian jadi bangsat  nempelin penisnya ke bokong saya dan goyang-goyang grinding," kata seorang korban dalam akun Twitternya.

Kemudian, penumpang perempuan tersebut membuat laporan mengenai pelecehan yang dia alami. 

Namun, hingga saat ini masih menunggu aksi nyata dari pihak berwenang dalam hal ini KAI Commuter.

"Aduan saya sudah sampai mana? Kalian sudah bikin rencana aksi apa untuk mengurangi potensi pelecehan seksual di KRL?" ucapnya kepada KAI commuter yang mengaku akan terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan di gerbong kereta maupun stasiun.

Seorang pengguna Twitter lain mengatakan bahwa terduga pelaku diduga telah melakukan tindakan yang sama di transportasi umum lainnya, yakni di angkutan kota (angkot).

Peristiwa itu sempat viral pada bulan Juli lalu hingga menarik perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Di sebuah video viral yang direkam di dalam angkot, tampak terduga korban merekam pelaku yang menggunakan masker dan juga kacamata berbingkai hitam. Pria itu mirip dengan terduga pelaku pelecehan di KRL.


Seorang pengguna Twitter lain bernama @pn7I7h mengatakan, bahwa terduga pelaku diduga telah melakukan tindakan yang sama di transportasi umum lainnya, yakni di angkutan kota (angkot).

Di dalam sebuah video viral yang direkam di dalam angkot, tampak terduga korban merekam pelaku yang menggunakan masker dan juga kacamata berbingkai hitam. Pria itu mirip dengan terduga pelaku

Berdasarkan keterangan video yang viral itu, korban mengaku diraba di bagian dada oleh pelaku yang duduk di sebelahnya. Aksi itu ditutupi oleh tas yang dipangku pelaku.

Usai mengalami pelecehan, korban pindah tempat duduk dan merekam sosok terduga pelaku sambil menangis. Kemudian, korban melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Sementara dalam hal ini, tidak ada standar operasional prosedur (SOP) terkait langkah-langkah yang harus diambil pihak berwenang ketika pelecehan di transportasi umum terjadi.

Alhasil, terduga pelaku melenggang bebas dan berpotensi terus melancarkan aksinya hingga banyak korban lain berjatuhan.

Pada Kamis (3/11/2022) lalu, seorang penumpang pria mengaku dilecehkan penumpang pria lain di bus transjakarta.

Dikatakan korban, pelecehan tersebut terjadi saat bus dalam kondisi padat penumpang.

 Saat itu, dia tengah bermain ponsel, dan tiba-tiba terduga pelaku mencolek alat kelaminnya.

Mendapat perlakuan seperti itu, pikiran pengunggah pun langsung kosong dan bingung harus melakukan apa. Hingga setelah sadar, dirinya merasa jijik dan emosi.

"Saya berusaha mengolah emosi, tapi semakin lama emosi saya enggak terkontrol. Saya berharap orang ini turun secepatnya," ujarnya, Kamis (3/11/2022).

Setelah melewati beberapa halte dan pelaku masih ada di dalam bus Transjakarta, korban pun memberanikan diri mengonfrontir pelaku hingga baku hantam terjadi. 

Tags:
Pelecehanpelecehan-seksualtransportasi-umumtransjakartamrtPelaku Pelecehan

Reporter

Administrator

Editor