KARAWANG, POSKOTA.CO.ID - Sehari setelah adanya putusan sidang praperadilan yang mengabulkan permohonan pemohon, keluarga korban dua wartawan mendatangi Mapolres Karawang, Rabu (9/11/2022).
Mereka mempertanyakan tindaklanjut proses perkara yang dilaporkan.
Keluarga korban yang hadir adalah Istri dari Zenal Mustofa beserta dua anaknya dan Ibunda Gusti Sevta Gumilar alias Junot.
Tangisan Tuti Herawati, Istri Zaenal Mustofha pecah saat awak media mewawancarai keluarga korban.
Tuti yang datang membawa kedua anaknya menceritakan rasa kesedihannya usai menemui Kasatreskrim Polres Karawang.
"Saya tadi mempertanyakan kejelasan kasus suami saya, kemarinkan ada sidang pra peradilan saya bertanya-tanya kok hasilnya cukup mengecewakan buat kita keluarga. Makanya saya datang kesini bagaiamana kejelasannya," kata Tuti dihadapan para wartawan di depan Gedung Satreskrim Polres Karawang.
Lebih lanjut Tuti menceritakan hasil menemui Kasatreskrim Polres Karawang, pihak kepolisian akan terus on the track.
"Tadi menurut Kasatreskrim beliau akan on the track, kita tadi ditenangkan jangan takut. Cuma yang dikhwatirkan sekarang ini bagi saya, korban itu tulang punggung keluarga bagaimana kelanjutan nasib kami kedepannya, kalau kasus ini berlama-lama lumayan merepotkan," ucap Tuti sambil menangis.
Dia menyebutkan, saat suaminya Zaenal Mustopa berada dalam perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Ada anak yang harus dinafkahi, Zenal punya anak begitupun Gusti, tidak dipungkiri kita hidup ini butuh uang. Tapi mohon maaf saya tidak butuh uang dari pelaku," tegas Tuti.
Di tempat yang sama, Sopiah Ibunda Gusti Sevta Gumilar alias Junot mengutarakan rasa sakit hatinya anak kandung diperlakukan tidak semestinya.
"Saya sebagai orangtua, ibu yang melahirkan bagaiamana merasa sakit hatinya melihat anak kandung diperlakukan seperti itu, hewan aja dilindungi Negara kan, apalagi ini manusia, kita juga punya hak," kata Sopiah sambil menangis bercerita dihadapan awak media.
"Malam setelah dia (Junot) laporan ke sini, tidur aja tangannya menutup muka seperti ada rasa ketakutan, gimana coba sebagai orang tua melihat anaknya seperti itu, nggak manusiawi bagi kita," ucap Sopiah.
Di tempat yang sama Jidan putra dari Zenal Mustofa menambahkan, kedatangannya ke Kasatreskrim adalah untuk meminta keadilan.
"Kedatangan kami ke sini untuk menuntut keadilan, karena yang kita ketahui hasil perapid itu kepolisian dikalahkan oleh pelaku, tapi tadi dikatakan Satreskrim kasus akan maju terus tidak akan berhenti di tengah jalan," pungkasnya. (aep)