ADVERTISEMENT
Jumat, 4 November 2022 20:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun Greta Thunberg mengaku skeptis terhadap kemungkinan hasil dari pembicaraan KTT iklim PBB tersebut.
Dia menilai pemimpin dunia mengucapkan hal-hal yang membuat mereka terlihat melakukan sesuatu padahal sebetulnya tidak berbuat apa pun.
Pada KTT di Glasgow tahun lalu, hampir 200 negara setuju untuk membahas dan memperkuat target emisi mereka akhir tahun ini.
Tetapi hingga September, hanya 24 negara yang sudah melaporkan rencana mereka kepada PBB, serta menjelaskan bagaimana mereka ingin mencapai target yang baru.
Greta Thunberg berpendapat KTT iklim "menjadi kesempatan bagi penyumbang polusi besar untuk melakukan greenwash ... menggunakan taktik kehumasan dan strategi komunikasi melalui politik.”
"COP27 akan terhitung sukses atau saya anggap sebuah kemajuan kalau semakin banyak orang menyadari bahwa konferensi tersebut adalah sebuah penipuan."
Belum Terlambat Untuk Bergerak
Greta Thunberg mengatakan dirinya tidak pesimis atau pun optimis tentang krisis iklim.
"Saya selalu bilang saya seorang realis. Sangat mungkin bagi kita untuk menghindari konsekuensi terburuk dari krisis ini. Tetapi ini tidak akan terjadi kalau kita terus-menerus seperti ini," tuturnya.
Dia memelopori gerakan di sekolahnya di Swedia empat tahun yang lalu dengan harapan menambah kesadaran tentang keadaan darurat iklim.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT