Ravina Shamdasani

Internasional

Undang-Undang Tentang Propaganda LGBT Rusia Bikin PBB Sangat Prihatin

Selasa 01 Nov 2022, 16:00 WIB

SWISS, POSKOTA.CO.ID - Parlemen Rusia memperkuat undang-undang tentang propaganda LGBTQ tahun 2013.

Hal ini membuat PBB sangat prihatin dengan keputusan tersebut dan mendesaknya undang-undang tersebut dicabut.

Majelis Rendah Parlemen Rusia, Duma, mengeluarkan keputusan pada Kamis (28/10) yang memperkuat undang-undang tersebut.

Penguatan terhadap undang-undang itu merupakan bagian dari upaya konservatif Moskow di dalam negeri.

Para pegiat HAM yang mengecam undang-undang tahun 2013, mengatakan amendemen baru itu pada dasarnya berarti penyebutan istilah pasangan sesama jenis di depan umum bisa dikriminalisasi.

“Perubahan ini memperluas larangan diskusi dan berbagi informasi tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender dan hak asasi mereka," kata Juru Bicara Kantor Urusan HAM PBB Ravina Shamdasani di Jenewa seperti dikutip dari AFP.

Komisaris Tinggi PBB untuk urusan HAM yang baru, Volker Turk, sangat prihatin dengan langkah tersebut.

Volker Turk menilai undang-undang tersebut melanggar norma dan standar HAM internasional.

Ravina Shamdasani menyebutkan undang-undang terkait LGBTQ yang berlaku selama ini saja telah dikutuk oleh para ahli HAM PBB.

"Amendemen terhadap undang-undang ini memperburuk situasi karena memperluas cakupannya. Pemberlakuannya berarti larangan menyeluruh pada semua komunikasi tentang masalah ini," tambahnya.

Volker Turk meminta para legislator Rusia yang akan mempertimbangkan proposal tersebut dalam dua pembahasan selanjutnya untuk menolak amandemen tersebut.

Di samping itu mendesak mereka untuk mencabut undang-undang yang ada dan mengambil langkah-langkah mendesak untuk melarang dan secara aktif memerangi diskriminasi dan kekerasan berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender.

Volker Turk juga menyatakan bahwa pengucilan, stigmatisasi, dan diskriminasi terhadap kelompok mana pun dalam masyarakat adalah korosif dan akar penyebab kekerasan.

Organisasi Rainbow Europe dalam peringkat 49 negara Eropa menempatkan Rusia di urutan keempat dari bawah dalam hal toleransi terhadap orang-orang LGBT. ***

Tags:
LGBTrusiaundang-undangPBBLGBTQI

Reporter

Administrator

Editor