IRAN, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Iran diminta membalaskan kematian korban penembakan massal di sebuah masjid.
Penembakan tersebut terjadi di Masjid Shah Cheagh di Kota Shiraz pada Rabu (26/10/2022) seperti dikutip dari Associated Press.
Zahra Esmaili, Alireza Saraidaran, dan putra mereka, Arsham, termasuk di antara 15 orang yang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah para jemaah di Masjid tersebut.
Para pelayat berkumpul di rumah keluarga ketiga korban pada hari Jumat untuk berduka atas kehilangan mereka.
Saudara perempuan Zahra Esmaili, Shirin, mengatakan bahwa ketiga keluarganya itu merupakan korban tidak bersalah.
Dia mendesak pihak berwenang agar jangan membiarkan darah mereka terlupakan tanpa adanya pembalasan.
Shirin menambahkan, anak laki-laki lainnya dari pasangan tersebut juga tertembak di lengan saat peristiwa itu terjadi.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Hal ini disampaikan melalui kantor berita kelompok tersebut, Amaq, pada Rabu (26/10/2022).
Kelompok tersebut mengatakan militan ISIS bersenjata menerobos masuk ke dalam tempat suci dan menembaki para pengunjung.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pidato pada Kamis (27/10), justru menyalahkan aksi unjuk rasa yang tengah berlangsung di berbagai wilayah negara tersebut atas penembakan yang terjadi.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga mengklaim serangan itu merupakan bagian dari plot besar negara-negara musuh. ***