Mungkinkah Usia Panjang dan Kematian Manusia Bisa Diprediksi?
Selasa, 1 November 2022 13:00 WIB
Share
Usia panjang dan kematian (Kolase: Ignatius Dwiana)

RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Usia panjang dan bahkan kemungkinan kematian manusia dapat diprediksi melalui jaringan saraf.

Temuan ini membantu mengembangkan aplikasi seluler baru untuk mengetahui angka harapan hidup.

Tubuh tidak semuda dan setua yang dirasakan. Hal ini boleh dipercaya, boleh tidak.

Tingkat aktivitas fisik ternyata dapat mengungkap lebih banyak tentang kemungkinan usia panjang daripada usia yang sesungguhnya.

Para pendiri perusahaan rintisan biotek Rusia, Gero, percaya bahwa sejumlah indikator seperti tekanan darah dapat mengungkapkan banyak informasi mengenai kesehatan dan bahkan risiko kematian seseorang.

Bersama dengan para ilmuwan dari Institut Fisika dan Teknologi Moskow (MIPT), Gero menganalisis data klinis 10 ribu orang berdasarkan Survei Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) 2003 - 2006.

Data penelitian NHANES berisi informasi tentang bagaimana orang-orang dengan berbagai kondisi kesehatan yang berbeda bergerak saat memakai pelacak kebugaran.

“Orang yang sehat dan muda dapat dengan mudah beralih dari istirahat ke gerakan-gerakan cepat. Tetapi orang yang sakit atau lanjut usia harus bangkit dari kursi secara perlahan dan bertahap,” kata Direktur Sains Gero sekaligus Kepala Labaratorium MIPT Peter Fedichev seperti dikutip dari Rusia Beyond.

“Algoritma kami dapat mengungkapkan orang-orang yang memiliki harapan hidup lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata populasi.”

Jaringan saraf sudah bisa mendeteksi aritmia atau gejala dari gangguan detak jantung atau irama jantung dalam data elektrokardiogram (EKG) sehingga menjadi penanda biologis (biomarker) usia dari tes darah dan memprediksi kematian berdasarkan catatan medis elektronik.

Halaman
1 2
Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -