JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Korban tewas akibat pesta Halloween di kawasan Itaewon, Korea Selatan terus bertambah. Terbaru, sebanyak 149 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Melansir dari MCB News, jumlah korban dari tragedi Halloween di Itaewon sebanyak 225 orang, diantaranya 149 orang tewas dan 76 orang terluka.
Kejadian ini juga menyebabkan dua kematian warga negara asing yang turut merayakan Halloween di kawasan tersebut.
Sebagian besar, korban dalam tragedi Itaewon didominasi oleh remaja yang berusia 20 tahun.
Sebanyak 2.400 orang, termasuk pemadam kebakaran dan polisi telah mengurus tempat kejadian dan mulai menyelidiki penyebab pasti dari tragedi tersebut.
Alrededor de 100,000 personas asistieron a las fiestas de Halloween en Itaewon, Corea del Sur donde se presentó una estampida que dejó un saldo al momento de 60 muertos, quienes habrían padecido un paro cardiorrespiratorio. pic.twitter.com/xMRRkNkt3P
— David Ordaz (@david_ordaz) October 29, 2022
Diketahui, kejadian ini bermula ketika orang-orang mulai memadati kawasan Itaewon menggunakan berbagai kostum untuk merayakan Halloween, Sabtu (29/10/2022).
Dilansir dari Reuters, ini merupakan pesta Halloween pertama di Seoul setelah pandemi Covid-19 melanda selama 3 tahun.
Ketika hari kian malam, orang-orang semakin memadati kawasan Itaewon. Hingga pukul 22.10 waktu setempat, kerumunan semakin tidak terkendali.
Selain korban didominasi berusia 20 tahun, korban dari pesta Halloween di Itaewon juga didominasi oleh para wanita.
Seorang saksi mata mengatakan kondisi di kawasan di Itaewon lebih ramai dari sebelumnya.
"Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya," katanya.
Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu berjatuhan dan tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi berusaha untuk menolong mereka.
Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata juga mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun ke gang sempit yang sudah ramai serta penuh sesak.
Tragedi Halloween di Itaewon menjadi tragedi yang paling mematikan di Korea Selatan setelah kejadian tenggelamnya kapal feri tahun 2014 yang menewaskan 304 orang.