ADVERTISEMENT

Tragedi Itaewon, Halloween Budaya Populer yang Mengerikan

Kamis, 3 November 2022 08:00 WIB

Share
Perayaan Halloween
Perayaan Halloween

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Mia, Wartawan Poskota

 

PERAYAAN Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan yang digelar pertama kali sejak pandemi Covid-19 mulai berkurang, menelan korban jiwa hingga 154 orang tewas, pada pesta yang digelar Sabtu (29/10/2022) malam lalu itu akibat berdesakan di sebuah gang sempit di Itaewon.

Sejatinya, perayaan Halloween atau All Hallows' Eve adalah hari libur yang diperingati pada tanggal 31 Oktober, satu malam sebelum Hari All Saints atau All Hallows'. Namun, sejak perayaan ini dilakukan di seluruh belahan dunia, banyak pesta yang dilakukan sebelum tanggal 31 Oktober seperti halnya di Itaewon.

Sejarah Perayaan Halloween berasal dari festival Samhain di antara bangsa Celtic di Inggris dan Irlandia kuno.

Pada hari yang bertepatan dengan 1 November di kalender kontemporer, tahun baru diyakini akan dimulai. Selama festival Samhain, arwah orang-orang yang telah meninggal diyakini akan kembali mengunjungi rumah mereka. Kemudian mereka yang telah meninggal pada tahun itu juga diyakini melakukan perjalanan ke dunia lain. Mengapa Identik dengan Tema Hantu?

Biasanya, perayaan Halloween identik dengan tema pakaian serba hantu atau horor. Hal ini berkaitan pada kepercayaan dulu, saat festival Samhain orang-orang menyalakan api unggun di puncak bukit untuk menakuti roh jahat. Kemudian orang-orang mengenakan topeng dan penyamaran lain untuk menghindari dikenali oleh hantu yang dianggap ada. Oleh karena itu, pakaian seperti penyihir, hobgoblin, peri, dan iblis kerap menjadi tema dalam perayaan Halloween.

Pesta Halloween di berbagai dunia telah dimodifikasi dan dirayakan dengan cara berbeda-beda. Nah, itulah sejarah singkat mengenai perayaan halloween yang kemudian turut menjadi tragedi di Itaewon. Namun sejumlah faktor disebut memicu kerumunan massa di Itaewon yang berbuntut mematikan.

Berikut beberapa faktor yang disebut memicu perayaan Halloween di Itaewon yang dihadiri lebih dari 100 ribu orang itu berbuntut mematikan diantaranya perayaan tanpa penyelenggara, perayaan halloween, minim polisi dan kontrol kerumunan, antusiasme warga usai dikurung covid dan jalanan Itaewon yang sempit dan menurun.

Itaewon terkenal sebagai pusat hiburan di Seoul. Hingga kini, pihak berwenang belum bisa menyimpulkan penyebab tragedi paling mematikan itu. Nah, bagaimana dengan perayaan Halloween di Indonesia?

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT