Sri Yatini, pramubakti MTsN 19 Jakarta Selatan . (Ist)

Jakarta

Kesaksian Pramubakti Saat Tembok MTSN 19 Jakarta Roboh: Mirip Gempa Bumi, Sampai Semua Takbir

Kamis 06 Okt 2022, 21:15 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tembok pembatas MTSN 19 Jakarta , Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, roboh pada Kamis (6/10/2022) siang.
Sebanyak tiga orang meninggal, dan beberapa luka-luka dalam peristiwa tersebut.

Sri Yatini, pramubakti MTsN 19 Jakarta Selatan menjelaskan, saat peristiwa terjadi dia tidak mengingat secara pasti hujan deras yang menyebabkan robohnya tembok tersebut.

Ia menjelaskan, satu minggu sebelum insiden terjadi, beberapa siswa sempat berenang saat sekolah dilanda banjir.

Namun demikian, pada saat banjir kembali melanda sekolah itu, ia tak menyangka akan terjadi peristiwa roboh tembok pembatas itu.

"Di sudut sekolah saya berdiri supaya mantau anak-anak tidak berenang, satu Minggu sebelumnya, sekolah kami juga banjir dan sekrang lagi dan makan korban," ujar Sri saat menjelaskan peristiwa tembok roboh, Kamis (6/10/2022).

Pada siang tadi, hujan deras tengah mengguyur wilayah Jakarta Selatan, Sri melihat para siswa mulai keluar sudut kiri sekolah yang menghadap lapangan. Guru dan karyawan MTsN 19 Jakarta pun telah melarang agar para siswa untuk tidak berenang.

Setelah mengetahui tembok pembatas roboh dan menyebabkan ari meluap ke dalam lingkungan sekolah, ia bergegas menuju ruang TU untuk menyelamatkan barang-barang yang ada. Dia juga mendapati ketinggian air mencapai tinggi dengkulnya.

"Begitu guru piket bilang anak-anak jangan berenang, saya tinggal ke ruang TU karena saya menyelamatkan barang di TU, air baru sedengkul," kata dia.

Ketika tengah menyelamatkan barang seperti sepatu hingga tisue, luapan menyerupai air bah langsung menghantam kaca ruangan hingga pecah. Sri merasakan kondisi seperti gempa bumi.

"Setelah saya selamatkan sepatu, tisu diselamatkan dan begitu air bah langsung gitu, kaca pecah dan seperti di bawah kaki seperti terjadi gempa," ucap dia.

Seketika Sri trauma, dia terguncang dan mendengar suara para guru mengucapkan takbir.

"Sangat trauma ya, saya rasa sendiri suara retakan kaca seperti gempa, sampai kami dan guru ucap Allahuakbar," tutur Sri.

Sebelumnya, Edison salah satu guru di sekolah tersebut mengatakan bahwa, saat tembok pembatas roboh, tiga siswa yang jadi korban tertimpa robohan tembok karena sedang berada di balik tembok tersebut. Mereka tengah bermain saat hujan deras mengguyur sekolah tersebut.

"Mereka lagi pada di balik tembok panggung itu. Semua korban yang tertimpa itu laki laki. Tiga meninggal dunia. Satu hidup. Empat dievakuasi tiga meninggal," ujar Edisoan di lokasi, Kamis (6/10/2022).

Kemudian, ia menjelaskan, dalam peristiwa tembok roboh itu memakan korban sebanyak tiga orang siswa sekolah meninggal dunia dan satu di rawat secara intensif di rumah sakit.

"Ada empat orang yang dievakuasi, tiga orang katanya meninggal dunia," kata dia.

Edison menjelaskan, insiden robohnya dinding pembatas sekolah dengan permukiman warga itu terjadi pada pukul 14.30 WIB. Kala itu bersamaan dengan hujan deras.

"Kejadian 14.30 WIB saat hujan lebat. Roboh tembok ada dua. Pertama tembok pembatas sekolah dengan permukiman warga, terus menimpa tembok panggung. Nah anak ada di bawah panggung," kata Edison. (Zendy)
 

Tags:
mtsn 19 jakartabanjir jakartaTembok Robohhujan deras jakartaKesaksian

Reporter

Administrator

Editor