ADVERTISEMENT

Tragedi Kanjuruhan Makan Ratusan Korban, Menpora Malah Ngomong Piala Dunia, Tokoh NU: Gak Punya Hati

Senin, 3 Oktober 2022 21:38 WIB

Share
Suasana ricuh di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya.(Tangkapan layar video)
Suasana ricuh di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya.(Tangkapan layar video)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Perisitwa itu diawali dengan sejumlah Aremania (suporter Arema) yang kecewa dengan kekalahan tim kesayangannya di kandang. Lantas, mereka menyerbu ke lapangan usai peluit panjang dibunyikan. Tidak ada insiden bentrok antar suporter pada peristiwa ini.

Namun, untuk menindak aksi para suporter tersebut, pihak keamanan justru menembak gas air mata. Hal ini yang lalu diduga menjadi pemicu banyaknya korban jiwa di Tragedi Kanjuruhan.

 

Laporan Polri menyebut korban tewas dalam tragedi tersebut berjumlah 125 orang, dan 323 luka-luka. Namun, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyebut korban tewas di datanya berjumlah 131 orang.

Di sisi lain, menanggapi pernyataan Menpora, Gus Umar dibuat jengkel lantaran menilai ia terlalu mementingkan turnamen Piala Dunia u-20 yang akan digelar pada 2023 mendatang. Tokoh NU itu menilai hal itu lebih penting bagi Menpora ketimbang korban tewas di tragedi Kanjuruhan.

”Statement paling gak punya hati. Bukannya urus korban 182 yg wafat malah mikir pildun usia 20,” kata Gus Umar dalam sebuah cuitan di akun twitter pribadinya dikutip Senin (3/10/2022).

 

Tokoh NU itu lalu menyebut bahwa Zainudin adalah Menpora yang sama sekali tidak mengerti olahraga, apalagi sepak bola..

Td sy bilang ini lah problemnya Menpora yg usia bkn pemuda dan tak ngerti olah raga aplg sepakbola. #Shameonyou menpora,” tandasnya. (*)

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT