JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi mengalami kesulitan untuk menangkap kelompok orang tak dikenal (OTK) yang melakukan penembakan brutal yang diduga menggunakan air softgun dan mengenai dua warga Tamansari, Jakarta Barat.
Kapolsek Metro Taman Sari, AKBP Rohman Yonky Dilatha mengatakan salah satu penyebab sulitnya menguak pelaku yang datang secara bergerombol saat itu yakni rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi yang tidak cukup jelas.
“Memang minim. Memang gambarnya kurang jelas ya, sehingga ini menyulitkan kita untuk mengidentifikasi pelaku-pelaku yang melakukan hal tersebut. Menyorot tapi tidak secara detail, pecah-pecahlah,” kata Yonky kepada wartawan, Jumat (30/9/2022).
Yonky mengklaim jika pihaknya telah mencoba menelusuri jalan-jalan yang diduga dilewati gerombolan itu, baik sebelum atau pun setelah kejadian penembakan tersebut.
Namun, bukti-bukti yang telah dihimpun oleh pihak kepolisian dinilai belum cukup kuat untuk menguak peristiwa brutal tersebut.
“Kami masih tetap lakukan penyelidikan ya. Tentunya tim masih bekerja, kita masih telusuri jalan-jalan yang dilalui, namun memang untuk hasil dari petunjuk-petunjuk masih belum cukup membuat terang tindak pidana,” beber Yonky.
Sebelumnya diberitakan, dua warga Tamansari, Jakarta Barat menjadi korban penembakan yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal (OTK). Akibatnya, kedua korban mengalami luka bagian perut dan kaki.
Ketua RW004 Kelurahan Pinangsia, Subianto membenarkan adanya peristiwa penembakan yang dialami warganya oleh kelompoo OTK yang diduga berjumlah 15 orang itu.
Kejadian penembakan itu terjadi di kawasan Mangga Dua, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat pada Sabtu, 17 September 2022 malam.
"Iya (2 orang warga saya kena tembak), satu korban kena perutnya, satu lagi kena kakinya," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Senin (19/9/2022).
Dua warga yang mengalami penembakan itu berinisial K dan Z. Korban K mengalami luka pada bagian perut sementara Z luka pada bagian kaki.
Subianto menjelaskan, kasus penembakan
"Setelah saya introgasi yang bermasalah siapa, ternyata ada dua orang yang bermasalah. Ternyata pengakuan dia yang sejujur-jujurnya mengatakan dia pada saat itu parkir di depan puteran ini ada mobil ngebut ga ngasih duit. Entah gimana ceritanya ada ucapaan kata-kata anji** dari pak ogah ini," jelasnya.
Setelah kata-kata kasar itu keluar, pak ogah tersebut sempat memukul salah satu OTK tersebut. Sementara OTK lain yang mencoba melerai juga sempat memukul pak ogah tersebut.
"Saya ceritakan dulu ya, setelah kata-kata anji** itu sopir itu keluar mau ambil sesuatu dipukul sama pak ogah ini. Satu lagi melerai kena dorong jatuh emosi juga mukul juga dua orang ini. Itu muaranya dari situ," ungkapnya.
Belasan OTK itu sempat kembali datang dan mencari-cari pak ogah yang saat itu diduga mempunyai masalah. Hanya saja, kata Subianto, pak ogah yang dimaksud tidak ada di lokasi.
Kemudian, tepatnya pada malam minggu, belasan OTK kembali menyambangi lokasi keributan untuk mencari pak ogah yang mereka incar.
Saat kejadian, sedang ada warga yang nongkrong, menjadi sasaran penembakan, oleh kelompok OTK tersebut. (Pandi)