Jelang Sidang Kasus Ferdy Sambo, Ibu Brigadir J Ungkap Pesan Terakhir Anaknya Sebelum Wafat, Menyayat Hati

Jumat 30 Sep 2022, 11:13 WIB
Kolase foto Yosua Hutabarat (Brigadir J) dan ibunya, Rosti Simanjuntak (Foto: diolah dari google)

Kolase foto Yosua Hutabarat (Brigadir J) dan ibunya, Rosti Simanjuntak (Foto: diolah dari google)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - kasus pembunuhan Brigadir J  (Yosua Hutabarat) yang didalangi Ferdy Sambo kini akan memasuki babak baru. Kejaksaan Agung telah mengatakan berkas kasus tersebut telah lengkap atau P21. Artinya, sidang kasus itu dapat segera dilaksanakan.

Adapun jelang sidang kasus Ferdy Sambo, ibu Brigadir J ungkap pesan terakhir anaknya sebelum wafat dibunuh di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Seperti apa pesan terakhir Brigadir J sebelum wafat?

 

Sebelumnya Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir J mengungkap sejumlah kenangan bersama anaknya yang menyayat hati hingga membuatnya berlinang air mata. Sang ibu menyebut sosok Yosua Hutabarat adalah yang paling berharga.

“(Brigadir J) begitu bisa mengharagai orangtuanya, bahkan menghargai atasan maupun komandannya, dia selalu hormat,” kata Rosti, dalam kanal Youtube TV Swasta, dikutip Jumat (30/9/2022).

Tidak hanya itu, Rosti juga menyebut bahwa Brigadir J adalah sosok yang rajin beribadah. 

Polisi muda asal Jambi itu juga tak pernah lupa mengingatkan keluarganya untuk selalu berdoa dan beribadah. Brigadir J juga mengingatkan keluarganya untuk selalu taat kepada Tuhan.

 

“Bahkan anak ini selalu mengingatkan kami, buat ibunya terlebih, lewat WA, ‘mamak, abang bolehkan ngomong seperti ini? Bangun mamak, tidur mamak, usahakan baca Alkitab’,” tutur Rosti Simanjuntak.

“Selalu anak itu menyarankan kami sekeluarga harus menjadi keluarga yang taat kepada Tuhan, karena Tuhan lah pengharapan kami,” lanjutnya.

Rosti Simanjuntak juga bercerita tentang Brigadir J yang besar di keluarga yang apa adanya.

“Karena kondisi kami memang keluarga yang sangat pahit, hidup apa adanya, jadi Yosua ini anak yang bisa hidup prihatin,” lanjutnya.

 

Ibunda Brigadir J juga mengungkap bahwa anaknya selalu menjaga komunikasi dengan dirinya. Yosua juga berusaha menghubungi lewat pesan singkat ketika sibuk, bahkan ia meminta maaf untuk itu.

“Kalau seandainya dia repot atau pada pekerjaannya, kata maaf selalu diselingi, ‘Ma, maaf Abang merasa terlewatkan tidak menanyakan kabar mama’,” ucap Rosti.

Rosti lalu mengungkap mengenai percakapan terakhirnya dengan Brigadir J. Anaknya meminta sang ibu untuk membaca Alkitab.

Tanggal 8 Juli 2022, hari di mana peristiwa penembakan terjadi, Brigadir J sempat menanyakan kabar keluarganya. Rosti juga mengatakan bahwa anaknya di Ibu Kota berencana untuk pulang kampung.

 

“Percakapan terakhir, yang paling saya ingat, dia menyuruh Mamaknya membaca Alkitab. Di tanggal 8, dia menanyakan keadaan kami. Begitu juga mamaknya,” tutur ibu Brigadir J.

Pada saat itu, Brigadir J mengabari Rosti akan rencananya mau pulang. Lalu Yosua menutup pesan dengan mendoakan keluarganya. Tidak ada lagi pesan setelah itu.

“Pagi dia, mengatakan mau pulang, jam 10.05, itulah kami mengabari bahwa kami sudah menuju Sidempuan,” kata Rosti.

“Dia bilang, ‘sehat-sehat ya Mamak ya’, ‘abang juga sehat-sehat ya’, jadi lewat jam 10.05, anak itu hanya membaca lalu tidak ada lagi membalas WA kami,” tuturnya mengutip pesan terakhir Brigadir J. (*)

Berita Terkait

News Update