PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Perintah Kabupaten Pandeglang, belum menyetujui permintaan pihak Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas), tentang kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas Lpg ukuran 3 kilo gram, karena akan melakukan study banding dulu ke daerah lain.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian pada Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, Agus Makdum mengungkapkan, bahwa kenaikan HET gas Lpg bersubsidi tersebut yang dimohonkan oleh pihka Hiswana Migas belum disetujui.
Lantaran, pihaknya akan melakukan study banding dulu ke daerah-daerah lain. Tak hanya itu, Pemda Pandeglang pun masih berpikir panjang untuk menyetujui permohonan Hiswana Migas, sebab kondisi ekonomi masyarakat belum stabil.
"Kita akan lakukan kajian dan atudy ke Kabupaten/Kota lain dulu. Selain itu, kita juga memikirkan kondisi masyarakat jika HET gas Lpg 3Kg dinaikan," ungkapnya, Kamis (22/9/2022).
Kata dia, kondisi ekonomi masyarakat sekarang ini sedang sulit, karena pasca dilanda pandemi Covid-19 sektor prekonomian belum pulih normal. Ditambah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, maka permohonan kenaikan HET gas Lpg ini juga harus benar-benar dikaji dengan cermat.
"Kami juga tidak serta-merta langsung menyetujui permohonan kenaikan HET gas Lpg 3Kg. Kami harus kajian dulu dan melihat kondisi masyarakat saat ini," katanya.
Saat disinggung bahwa fakta di lapangan, masyarakat tidak setuju dengan rencana kenaikan HET gas Lpg 3Kg tersebut. Agus mengaku, maka dari itu lah yang menjadi pihaknya harus berpikir panjang, karena kondisi ekonomi masyarakat sedang tidak stabil.
"Nah, itu yang sedang kami pikirkan. Bagaimana kondisi masyarakat jika harga gas ini langsung dinaikan, pasti masyarakat teriak," ujarnya.
Pihaknya pun memberikan himbauan kepada para agen, pangkalan dan eceran gas Lpg 3Kg, untuk tidak menaikan harga secara sepihak. Karena Pemda belum menetapkan penyesuaian HET gas Lpg tersebut.
"Kami harap di bawah tidak ada yang menaikan harga gas Lpg 3Kg secara sepihak. Karena permohonan penyesuaian HET ini masih kami kaji," tuturnya.
Sementara, kaum emak-emak di Pandeglang, tidak setuju adanya kenaikan harga gas Lpg 3Kg tersebut, karena hal ini memberatkan masyarakat, sebab ekonomi sekarang ini sedang sulit.
"Kami sebagai ibu rumah tangga tidak setuju ada kenaikan harga gas Lpg 3Kg. Kami harap jangan ikut-ikutan naik dong harganya," tandas mak Uum. (Samsul Fatoni).