JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam Rapimnas di JCC, Jakarta, Kamis (15/9/2022) Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat menyinggung pembangunan di era pemerintahan Jokowi 'tinggal gunting pita'.
Banyak yang tersinggung dengan ucapan putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Salah satunya politisi PDIP Adian Napitupulu. Adian mengaku justru merasa kasihan dengan AHY.
"Ketika saya membaca pernyataan AHY terkait gunting pita Infrastruktur, seketika saya kembali merasa kasihan pada AHY. Bagaimana tidak, setelah berhenti dari TNI di usia muda, lalu gagal menjadi Gubernur DKI, sekarang menyampaikan data yang salah tentang klaim infrastruktur," kata Adian dalam rilisnya yang dikirim melalui pesan WhatsApp pada Minggu (18/9/2022).
Dalam pesannya, aktivis 98 itu menyarankan teman-teman di Partai Demokrat untuk tidak menjerumuskan AHY.
"Kan kasihan, sudah sewa tempat mahal-mahal, bicara di hadapan 3.000 kader pakai sound system ribuan watt, diliput banyak media, eh data yang disampaikan salah total," cetus Adian.
Meski demikan, Adian mengatakan bahwa ia membuktikan kalau pernyataan AHY bertolak belakang dengan fakta yang ia kumpulkan.
"Tapi ya sudahlah, dari pada berlama-lama mengasihani AHY, lebih baik kita bicara data, angka dan fakta untuk membuktikan pernyataan AHY ternyata bertentangan dengan kenyataan. Kita uji apakah pernyataan AHY itu kebenaran atau kebohongan," tambah Adian.
Adian mengambil contoh tiga jenis Infrastruktur sebagai alat ukur awal kapan pembangunan yang digunakan dari tahap konstruksi dimulai.
Pertama, jalan tol yang dibangun Presiden SBY di periode 2005 hingga 2014. Mulai dari konstruksi hingga gunting pita, totalnya 189,2 KM.
Sementara jalan tol yang dimulai konstruksinya di pemerintahan SBY tapi di selesaikan oleh Jokowi totalnya ada 222 KM.
"Kalau total panjang jalan tol yang dimulai era Jokowi tahun 2015 hingga nanti 2023 total sepanjang 2.290 KM," ungkap Adian.
Kedua, hingga akhir 2014, SBY menyelesaikan 24 Bandara yang sebagian besar sudah dikerjakan oleh Presiden sebelum SBY. Jadi SBY hanya meneruskan sebagian, lalu ikutan gunting pita, bukan membangun seluruhnya dari awal.
Sementara Bandara yang ground breakingnya dilakukan SBY tapi akhirnya diselesaikan Jokowi jumlahnya ada 7 Bandara, yaitu Kertajati, Tebelian, Muara Teweh, Buntukunik, Morowali, Miangas dan Namniwel.
"Sementara Bandara yang konstruksinya dimulai oleh Presiden Jokowi sejak 2015 dan akan selesai 2023 total keseluruhan ada 31 Bandara," tambah Anggota DPR RI FPDI Perjuangan ini.
Ketiga, beberapa bendungan dimulai konstruksinya tahun 2014, beberapa bulan sebelum masa jabatan SBY berakhir seperti, Bendungan Tentip, Raknamo, Logung, Gondang dan Pidekso.
"Kelima Bendungan ini SBY mungkin hanya sempat melakukan seremoni peletakan batu pertama saja, ya kira kira bermodal 1 sak semen dan beberapa buah batu saja. Kenapa demikian? Karena memang masa jabatan SBY di tahun 2014 secara konstitusional hanya 10 bulan saja," papar Adian.
Lalu berapa Bendungan yang bisa di bilang SBY berperan cukup besar walaupun juga tidak selesai?
Adian mengatakan, kira-kira ada 13 Bendungan saja.
"Itu pun penyelesaiannya tetap di tangan Jokowi," tegasnya.
Lantas, berapa bendungan yang konstruksinya dibangun Jokowi dan selesai di era periode Jokowi?
Dari data yang dimiliki Adian, dari 2015 hingga nanti 2023, total ada 39 Bendungan.
"Sementara empat lagi diresmikan tahun 2025, bonus bagi pemerintahan berikutnya," terangnya.
Adian berharap, tiga jenis infrastruktur ini cukup menjadi bukti bahwa pernyataan AHY itu tidak benar.
"Atau kalau istilah sekarang menurut definisi versi KBBI dan Wikipedia, kebohongan itu sesuai dengan definisi hoaks," ujarnya.
Adian mengatakan, kalau AHY masih butuh data, ia akan menyampaikan data terkait infrastruktur lain yang sudah dibangun Jokowi, mulai dari 316.590 km jalan desa, 1.597.529 meter Jembatan Desa, 1.474.544 unit air bersih Desa, 501.054 unit Irigasi Desa.
"Apa AHY perlu data lain terkait jalan nasional non tol, infrastruktur limbah, listrik, telekomunikasi, minyak, gas bumi, olah raga, pariwisata, perumahan rakyat dan jenis jenis lain sesuai Perpres 38 tahun 2015?" tantang Adian.
"Atau kalau AHY tertarik, saya juga bisa sampaikan data terkait seribu lebih unit Rusun yang mangkrak, lalu jadi seram tapi bisa sukses untuk tempat shooting Pengabdi Setan. Atau mungkin masih butuh data Hambalang juga? Perlu?" tutup Adian.