ADVERTISEMENT

Timsus Bentukan Presiden Jokowi Terkait Kasus Hacker, Pria Asal Madiun Jadi Tersangka, Ini Bantahan Bjorka

Sabtu, 17 September 2022 17:35 WIB

Share
Ilustrasi hacker Bjorka dan tukang es (Foto: diolah dari google.)
Ilustrasi hacker Bjorka dan tukang es (Foto: diolah dari google.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim khusus buatan Presiden Jokowi yang bertugas untuk mengusut penangkapan hacker Bjorka telah menetapkan tersangka dengan inisial MAH yang berasal dari Madiun, Jawa Timur.

Adapun laporan dari Polres Madiun bahwa tersangka telah diamankan oleh polisi setempat pada, Rabu (14/9/2022).

Tuduhan MAH terhadap Bjorka pertama kali muncul dalam laporan Dark Tracer di webinar pada 8 September 2022.

Mereka menunjukkan peta perjalanan dugaan pelanggaran data di Indonesia.

DarkTracer telah mengajukan tuntutan terhadap seorang pria yang tinggal di Indonesia setelah mempersempit 14 tersangka.

Pihaknya membeberkan profil tersangka pelaku dan foto dirinya berinisial MA, laki-laki berusia 23 tahun.

Nama lain dari tersangka pelaku adalah Akihiro San, Ahihiro, Gumelarzt, Bjorkasim. 

Bjorka bantah penangkapan Bjorka menanggapi kabar penangkapannya oleh polisi di Madiun, Jawa Timur.

Dia mengatakan kesalahan itu adalah kesalahan dari Tracer, bahwa platform tersebut memberikan informasi yang salah tentang penangkapan polisi terhadap seorang pria yang berinisial MAH.

Bjorka Membantah Tertangkap 

Bjorka menanggapi kabar penangkapannya oleh polisi di Madiun, Jawa Timur.

Dia mengatakan kesalahan itu adalah kesalahan Tracer.

Dia mengatakan platform tersebut memberikan informasi yang salah tentang penangkapan polisi terhadap seorang pria yang berinisial MAH.

"Bocah itu ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia," tulis Bjorka dalam grup aplikasi Telegram-nya, Kamis, 15 September 2022.

"Adalah dosa kalian memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia dan memberikan informasi yang salah kepada orang bodoh."

Dalam kasus tersebut, pria berusia 23 tahun itu diketahui bekerja sebagai pedagang es di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Pria berusia 21 tahun itu dijual tak jauh dari tempat tinggalnya dan juga di desa setempat.

“Dia berjualan es sejak lulus dari sekolah MAN Kembang Sawit (Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun),” kata ibunda MAH, Suprihatin, saat ditemui di kediamannya.

Korban tidak memiliki komputer dan internet Suprihatin mengatakan dia terkejut mengetahui bahwa putranya telah ditangkap karena dicurigai melakukan peretasan.

Dia bertanya-tanya mengapa putranya dibawa ke kantor polisi.

Dan selama ini MAH dikenal sebagai anak yang menghindari risiko.

"Juga, saya tidak mengatakan apa-apa. Dia benar-benar tertutup karena tidak ingin mengganggu orang tuanya," kata Suprihatin. 

"Bjoka adalah hacker yang berpengalaman," ucap Pengamat Cybersecurity dari Vaccincom Alfons menggambarkan pepatah bahwa ada langit di atas langit.

DarkTracer, sebagai penyedia jaringan yang meragukan untuk Bjorka, dianggap berpengalaman dan datanya sangat akurat.

Namun sayangnya, Bjorka lebih apik dari yang diharapkan DarkTracer, dan sudah dipersiapkan dengan baik.

Menurutnya, Bjoka sangat berpengalaman.

"Bjorka adalah seorang hacker yang berpengalaman dan siap, dan tidak mudah untuk melacaknya. Dia mengkompilasi dari beberapa kebocoran data dan dapat memanfaatkannya dengan baik. Sebenarnya, upaya ini secara tidak langsung ditujukan untuk memberi tahu pemerintah apa yang harus dilakukan, mengelola data dengan baik. Tanggapi dengan evaluasi dan perbaikan diri. Bukan pembawa pesan pembunuh dengan berita buruk," pungkas Alfons. (m1)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT