Karangan bunga masih berada didepan SDN II dan III Kota Baru Bekasi pasca Insiden kecelakaan maut. Minggu (4/9/2022) pagi. (Ihsan Fahmi).

Bekasi

Lokasi Kecelakaan Maut Jalan Sultan Agung Bekasi Rawan, Penjaga Sekolah: Kalau Pagi Banyak Truk Mlintas

Senin 05 Sep 2022, 08:34 WIB

BEKASI,  POSKOTA.CO.ID - Lokasi tabrakan maut yang berada dijalan Sultan Agung Depan SDN II dan III Kota Baru terbilang rawan akan Kecelakaan lalu lintas.

Diketahui, insiden truk trailer pengangkut besi menewaskan 10 orang dan 23 lainnya luka luka.

Rawannya jalan nasional sultan agung Bekasi tersebut diungkapkan oleh Boy (52) penjaga sekolah di SDN II Kota Bekasi.

Pantauan Poskota, di lokasi kejadian, mobilitas para pengendara masih terlihat seperti biasa. Tidak ada penjagaan baik petugas kepolisian maupun dishub.

Didepan sekolah tersebut pun, terlihat jelas rambu adanya zebra cross agar para pejalan kaki dapat melintas menuju sekolah. Hingga Minggu (4/9/2022) belasan karangan bunga masih menghiasi depan sekolah SDN II dan III Kota Baru.

Menurut Boy, kendaraan truk besar melintas di waktu waktu sibuk. Hal ini juga mengkhawatirkan pengguna jalan, termasuk keberadaan sekolah SDN II dan III Kota Baru Bekasi.

"Kebanyakan kontainer.  Disini rawan, jalur utama atau nasional, disana turunan, lalu truk kemarin bawa muatan besi," ujar Boy kepada Poskota, Minggu (5/9/2022) pagi.

Boy yang sudah 10 tahun menjadi penjaga sekolah s di SDN II Kota Baru tersebut, sebenarnya ia dan para guru guru tak pernah bosan untuk memperingati para orang tua murid, untuk tidak memarkir kendaraannya di depan sekolah.

Bukan hanya para siswa, namun boy juga memperingatkan para pedagang didepan sekolah untuk waspada dengan lokasi tersebut.

 

Penjaga sekolah SDN II Kota Baru Bekasi, Boy (52). (Ihsan Fahmi).

Ia beralasan gerbang sekolah yang berada persis menghadap depan jalan nasional rawan dilintasi truk truk besar.

Hingga akhirnya kejadian pada Rabu (31/8/2022) lalu benar terjadi.

"Ngeri emang kalau pagi ibu ibu suka naro (mengantarkan) motor disitu, yang wali murid, yang nganterin, Udah pada capek (guru guru) ngasih tahu," kata Boy.

Ia pun menilai, perlunya pihak sekolah menyiapkan security didepan gerbang agar selalu mengawasi lalu lalang para siswa dan guru yang hendak masuk dan keluar sekolah.

"Seharusnya ada satpamnya, gak ada satpam sejak dulu dulu. Cuman ada penjaga sekolah aja," jelasnya.

Boy yang juga sekaligus warga Bekasi, menjelaskan, bila area disekitat lokasi kejadian kerap terjadi tabrakan, baik sepeda motor, kendaraan mobil pribadi Hingga truk truk besar.

Bahkan ia juga sempat mengalami tabrakan ketika hendak menyeberangi siswa sekolah.

"Paling ketabrak orang nyebrang aja," ucap Boy saat selesai membersihkan sekolah.

Sementara itu, pedagang ketoprak bernama Harianto, mengungkapkan hal senada bila lokasi tempat ia berdagang agak rawan .

Diketahui, Harianto berjualan Kertoprak tak jauh dari lokasi kejadian, tepatnya berada di gang, 15 meter dari truk trailer menabrak tiang BTS depan SDN II dan III Kota Baru.

Ia bukan tanpa alasan, tetap berdagang di area sekitar lokasi, karena tak mengetahui akan berjualan dimana.

"Saya mau gimana lagi yak, kalo gak jualan mau kemana lagi, sabar aja," ucap Harianto dilapak jualannya, Minggu (4/9/2022) pagi.

Harianto yang sudah berjualan selama 40 tahun tersebut, mengungkapkan bahayanya berada dan melintasi di lokasi kejadian.

Hal ini  karena banyak  masyarakat hilir mudik dan orang tua mengantarkan anak sekolah serta mobilitas kendaraan yang  melintas.

"Kenceng kenceng banget tuh kendaraan, pagi pagi jam 6 pada keluar, kenceng kontainer. Kalau siang agak lengang, pagi sore rame," keluh Harianto.

Harianto menilai, rawan kecelakaan kendaraan terjadi di turunan flyover Kranji hingga lampu merah pondok ungu, yang terhubung di Jalan Sultan Agung dan Jalan Jenderal Soedirman. "Jalan layang rawan dari lampu merah ke Alex," ucapnya.

Sementara, pada peristiwa tersebut dirinya tak memperhatikan secara jelas, tiba tiba banyak orang berlarian tak tentu arah.

Suasana mencekam. Truk trailer ber nopol N 8051 EA seruduk puluhan orang, diantaranya  para pedagang yang berjualan di SDN II dan III Kota Baru.

"Saya gak tahu kejadian pastinya, saya lagi ngulek bumbu, tahu tahu bruk, udah masuk kesitu," tutur Harianto.

"Udah panik udah teriak, nangis minta tolong, kayak kiamat lah yah, ada yang lari sana sini, anak sekolah yang jualan tiga orang, para pedagang Jualan baso, otak otak, makaroni," jelasnya

Sementara tower BTS tersebut, roboh setelah 10 menit truk tersebut menabrak tiang. Robohnya tiang BTS menimpa mobil box, dan seorang kenek meninggal dunia.

"Yang jatuh udah 10 menit tower nya baru rubuh, nimpah mobil box, keneknya meninggal," kata Harianto yang berjualan mulai pukul 06.30 hingga 11.00 WIB tersebut. (Ihsan Fahmi).

Tags:
lokasikecelakaanMautjalanSultan AgungBekasirawanpenjagasekolahKalau PagiBanyak TrukMlintas

Ihsan Fahmi

Reporter

Administrator

Editor