ADVERTISEMENT

Vladimir Putin Dituduh Gunakan Energi Sebagai Senjata

Minggu, 4 September 2022 08:00 WIB

Share
Vladimir Putin
Vladimir Putin

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

EROPA, POSKOTA.CO.ID - Pasokan gas ke Jerman lewat saluran pipa utama Nord Stream-1 telah ditutup Rusia.

Tindakan ini dilakukan Rusia pada akhir Agustus.

Penutupan selama tiga hari itu diklaim penting dilakukan untuk proses perawatan turbin.

Eropa dan Amerikat Serikat menyangsikan klaim tersebut dan menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin menjadikan energi sebagai senjata.

Rusia pada tahun lalu memasok 40 persen kebutuhan gas Uni Eropa. Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia mengurangi aliran gas Nord Stream 1 menjadi hanya 20 persen dari kapasitasnya. Moskow menyalahkan penutupan pipa gas terbaru pada sanksi Barat yang menyasar ekonominya.

Perdana Menteri Negara Bagian Bavaria di Jerman Markus Soeder mengatakan bahwa negaranya dalam posisi yang sulit saat kunjungan ke kota Lubmin di pesisir Baltik Jerman.

“Putin bermain-main dengan Nord Stream 1 dan Nord Stream 2. Saya rasa ini semacam permainan. Masalah kami sekarang adalah kami tidak dalam posisi yang memadai untuk menanggapi permainan ini,” kata Markus Soeder seperti dikutip dari VOA pada Jumat (2/9/2022).

Harga gas Eropa saat ini telah melonjak menjadi sekitar 10 kali harga rata-rata mereka selama dekade terakhir. Jerman menyatakan krisis gas pada bulan Juni dan memperingatkan konsumen dan pelaku usaha harus memangkas konsumsi gas mereka. Sejak itu tingkat konsumsi sudah berkurang sekitar 20 persen.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam sebuah pidato yang keras dan suram pekan lalu memperingatkan warga akan berakhirnya masa-masa keberlimpahan.

“Kebebasan kita, sistem kebebasan, yang sudah terbiasa kita jalani memiliki harga yang harus dibayar. Terkadang jika harus dipertahankan dia bisa menuntut pengorbanan untuk mencapai suatu akhir pertempuran yang harus kita lakukan,” katanya dalam rapat kabinet 24 Agustus.

Eropa berebut mencari sumber energi alternatif dengan ditutupnya keran gas oleh Rusia. Impor gas alam cair (LNG) telah membantu Eropa mengisi tempat-tempat penyimpanan gas hingga kapasitas 80 persen. Ini dua bulan lebih cepat dari target Uni Eropa. Hal itu telah menenangkan pasar dan menurunkan harga dalam beberapa hari terakhir.

Tetapi pendiri kelompok analis energi The Global Barrel Tom O’Donnell menyebut simpanan itu tidak akan bertahan selamanya.

“Simpanan gas alam cair saja tidak akan cukup untuk musim dingin. Dengan diputusnya semua pipa yang mana harus kita perkirakan akan dilakukan Rusia. Memutus semua pipa. Bahkan dengan semua gas alam cair yang bisa kita ambil. Simpanan itu hanya akan bertahan selama dua setengah bulan pada musim di mana penghangat ruangan dinyalakan. Yang kemudian terjadi Eropa terjebak,” ucapnya.

Eropa sendiri sedang mencoba melepaskan diri dari pasokan gas Rusia. Namun hal itu memakan waktu setidaknya dua tahun.

“Untuk sementara Rusia memegang kendali dan akan menggunakan semuanya sebelum benar-benar kehilangan bisnisnya itu. Ketergantungan Eropa terhadap gas yang dikirim Rusia melalui pipa itu jauh lebih besar dari pada, katakanlah, pentingnya uang itu bagi Putin. Karena dia mendulang pendapatan yang jauh lebih besar dari minyak.”

Sementara ada kekhawatiran yang berkembang atas suar gas Rusia yang telah menyala di dekat perbatasan Finlandia selama dua bulan.

Para pakar mengatakan Rusia membakar gas senilai $ 10 juta setiap harinya sehingga melepaskan 9.000 ton karbon dioksida ke atmosfer. ***

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT