Situasi di SPBU yang ada di Jalan Pramuka Raya, Utan Kayu, Jakarta Timur terpantau cukup ramai pasca pemerintah menaikan harga BBM.(Foto: Andi Adam)

Nasional

Usai Kenaikan BBM, Sejumlah SPBU Sepi Pengendara, Warga: Wajar, Naik 30% Bikin Kantong Seret

Sabtu 03 Sep 2022, 20:41 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada hari ini atau Sabtu (3/9/2022), terhitung mulai pukul 14.30 WIB siang tadi.

Amatan Poskota.co.id pada Sabtu (3/9/2022) pukul 20.00 WIB, di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Jalan Pramuka Raya, Rawasari, Jakarta Pusat nampak sepi dari pengendara yang akan mengisi bahan bakarnya.

Petugas SPBU bernama Ruli (26) mengatakan, sejak sekira 20 menit yang lalu di tempatnya bekerja memang terpantau lengang dari pengendara.

"(Sepi imbas harga BBM naik?) Wah gak tahu juga sih. Mungkin sudah pada isi pas tadi sebelum dinaikkan," ujar dia saat ditemui di lokasi.

Dia mengungkapkan, bahwa jelang dinaikannya harga BBM oleh pemerintah, di tempatnya bekerja memang sempat dilakukan penutupan sementara.

"(Sempat tutup?) Iya, tadi kan ubah plang harga dulu sama set mesinnya. Tadi sih lumayan ramai sampai antrean bercecer ke jalan," ungkapnya.

"Itu untuk yang Pertalite ya. Kalau yang Pertamax meski ramai tapi gak terlalu panjang antreannya," sambung Ruli.

Sementara itu, nampak beda dengan SPBU di tempat Ruli bekerja. SPBU yang berada di Jalan Pramuka Raya, Utan Kayu, Jakarta Timur malah terpantau ramai pengendara.

Seorang pengendara bernama Novia (30), mengatakan, bahwa antrean ini terbilang cukup lenggang dibandingkan dengan antrean yang terjadi pada hari-hari sebelumnya, tepat di mana kenaikan harga BBM masih sebatas rencana.

"Ini sih cukup lenggang ya, karena pas Rabu-Kamis itu ramainya minta ampun. Gak pagi, siang, atau malam ramai banget di sini. Belum lagi Busway antreannya kan sampai ke jalan," kata dia.

Kendati demikian, dia juga menyesalkan kenaikan harga BBM yang dinilai mendadak ini. 

Sebab menurutnya, dari naiknya harga BBM tentu akan berimbas pada naiknya seluruh harga kebutuhan pokok.

"Ya dibilang kesal, ya kesal. Kita semua lagi adem ayem tiba-tiba baca berita kalau harga BBM naik. Kan orang juga kaget, mau gimana ini nanti kalau harga yang lain naik juga," paparnya.

"Saya sih berharap pemerintah bisa meninjau ulang kebijakan ini ya. Apalagi kita juga baru bangkit dari pandemi, ekonomi jelas belum stabil. Kasihan lah Pak kami ini yang gajinya masih sebatas UMR dan tinggal indekos," tutup dia.

Iman, warga lainnya mengatakan bahwa daya beli masyarakat pada BBM semakin berkurang dengan kenaikan ini.

"Wajar sepi, kenaikannya sampai 30% gini, ya berat. Pejabat sih enak hidupnya dibiayai negara. Lah kita, beda 1000 perak aja kadang mikir," keluhnya.

Sebelumnya, pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi mulai hari ini Sabtu (3/9/2022) siang ini. Kenaikkan harga BBM tersebut berlaku satu jam dari pengumuman.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hari ini tanggal 3 September Tahun 2022 pukul 13.30 WIB pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (3/9/2022).

Ia pun merinci penyesuaian harga BBM tersebut, antara lain:

Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Arifin juga menyebut harga Pertamax non subsidi alami penyesuaian harga yakni dari Rp 12.500 menjadi 14.500 per liter.

Adapun Arifin menegaskan kenaikkan harga BBM ini berlaku sejak pengumuman disampaikan atau mulai pukul 14.30 WIB Sabtu ini. 

Tags:
kenaikan bbmHarga BBM Naikpom bensinusai kenaikan harga BBMekonomi lesu sejak kenaikan BBMdampak kenaikan bbmimbas kenaikan BBM

Reporter

Administrator

Editor