ADVERTISEMENT

Rugi Bandar! Hitungan Sementara Pengamat Indef Kerugian Ekonomi Akibat Harga BBM Naik Tembus Rp3 Triliun

Sabtu, 3 September 2022 19:54 WIB

Share
Pelayanan SPBU dihentikan sementara saat harga BBM naik. (Foto: Veronica)
Pelayanan SPBU dihentikan sementara saat harga BBM naik. (Foto: Veronica)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diprediksi akan berdampak pada kesenjangan hidup masyarakat kalangan menengah.

Hal itu mengingat, BBM merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Sehingga akan berpengaruh pada kenaikan harga lainnya.

Dari hitungan sementara pengamat Indef (Institute for Development of Economics and Finance), dampak akibat harga BBM naik akan menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp3 triliun. Hadeuh, rugi bandar nih.

Angka itu didaptkan dari hitungan akibat penurunan konsumsi masyarakat.

"Untuk dampak ekonomi, masih saya hitung ya mas. Dari hitungan awal ada kerugian ekonomi sebesar Rp3 triliun akibat penurunan konsumsi masyarakat," kata Pengamat INDEF, Nailul Huda, Sabtu (3/9/2022).

Dengan begitu, kemiskinan juga diprediksi akan naik hingga 9,96 persen akibat konsumsi bahan pokok menurun. "Kemiskinan bisa naik ke angka 9,96 persen," ujarnya.

Tidak sampai di situ, kata Nailul, kenaikan harga BBM juga dapat menyebabkan inflasi 8 persen. "Tapi inflasi bisa menjadi 8 persen. Daya beli jadi menurun," terangnya.

Dengan kenaikan BBM, tidak sedikit masyarakat mengeluh. Mengingat harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. (Bilal)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT