JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Debat panas antara mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara dan Ali Mochtar Nagabalin tenaga ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia terkait rekonstruks kasus pembunuhan berencana Ferdy Sambo terhadap Brigadir J memanas di salah satu acara Catatan Demokrasi di TV One.
"Kamu siapa? Menuduh orang goblok dan lain-lain. Kamu manusia apa sih?" bentak Ngabalin pada Deolipa yang sejatinya mendapat kesempatan untuk bicara pada Selasa (30/8/2022).
Tanpa memberi kesempoatan pada Deolipa, politisi Partai Bulan Bintang itu terus nyerocos dan menyerang Deolipa dan ditudingnya sebagai orang yang tidak punya etika karena melontarkan kalimat bodoh di ruang publik.
Deolipa pun menanggapi ocehan Ngabalin dengan tak masalah disebut punya etik.
"Pak, saya aktivis 98," balas Deolipa.
Ngabalin pun tak henti menyerang pengacara nyentrik berambut ikal itu.
"Kau kayak orang pintar kau, menuduh orang bodoh semua. Rakyat siapa yang kau wakili?" teriak Ngabalin.
"Tuhan memberkati bapak...Tuhan memberkati bapak..Tuhan memberkati bapak..."jawab Deolipa.
Meski dua presenter sudah berusaha untuk menghentikan, Ngabalin terus marah-marah.
"Saya tuh aktivis 98 pak," kata Deolipa.
"Kau nuduh orang bodoh dan goblok, kau siapa sih?!" bentaknya.
"Saya aktivis 98 pak...Bapak aktivis 98 bukan pak?" cetus Deolipa.
"Oeeei...Sy anak UI 98. Ngerti gak? Kamu ngerti gak?" balas Ngabalin.
"Begini, kita diskusi boleh, panas boleh, tapi jangan ngamuk-ngamuk kayak orang kesurupan. Saya juga kan nggak kesurupan. Mana ada orang yang kesurupan," ujar Deolipa.
Delipa meminta untuk kembali ke konteks bahwa catatan demokrasi ini penting bahwasanya kita ini masyarakat sipil. "Boleh donk kita mengeritik negara kalau negara ini sedang tidak baik-baik saja. Kalau negara baik-baik saja, saya juga diam mending pelihara burung dan sama ikan koi. Karena negara tidak sedang baik-baik saja ya saya berontak lah," tutup Deolipa.