JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kenaikan harga telur ayam Rp32.000 per Kilogram di pasar membuat pedagang dan pembeli menjerit. Bagi pedagang, mereka sepi omset karena tidak ada pembeli.
Berlin (32), salah satu pedagang di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara mengatakan sejak adanya kenaikan harga penjualan telor dalam sehari hanya terjual 2 peti. Padahal, sebelumnya mencapai 5 peti.
“Dari harga Rp28 ribu, lalu naik Rp30, ribu serta Rp32 ribu per Kilogram banyak pembeli juga pada mengeluh. Dan juga terkadang sepi peminat,” ucapnya kepada Poskota.co.id, Senin (22/8/2022).
Menurutnya, kenaikan harga telur telah di rasakan para pedagang sejak 2 minggu lalu, dan kenaikan secara bertahap. Sehingga membuat para pembeli kaget atas mahalnya bahan pokok tersebut.
Hal serupa juga turut dirasakanTulus (42), pedagang telur lainnya. Ia menjelaskan harga Rp.32.000 per Kilogram akan membuat para pedagang mengalami omset pemasukan yang minim.
“Kenaikan tersebut sudah terjadi sejak lama, hingga sekarang menembus di Rp.32.000/kg, harapan nya semoga kedepan nya bisa stabil kembali,” harapnya.
Selain pedagang, pembeli pun merasa sangat keberatan dengan melejitnya harga telur.
Surti (30) selaku asisten rumah tangga mengatakan telur sebagai bahan pokok untuk digunakan untuk masak, dengan harga yang mahal membuat dirinya mengurangi pembelian telur.
“Ya gimana ya mas, telur salah satu bahan dasar memasak walaupun dengan harga segitu mau tak mau harus dibeli juga.” pungkasnya. (Cr01)