ADVERTISEMENT

Harga Pertalite Bakal Naik, Eh Politikus Demokrat Malah Minta Gaji Jokowi dan Menterinya Dipotong: Jangan Rakyat Melulu yang Disiksa

Sabtu, 20 Agustus 2022 17:50 WIB

Share
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Foto: twitter/jokowi)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Foto: twitter/jokowi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

 

Diketahui, saat ini harga BBM jenis RON 90 atau Pertalite masih bertahan di harga Rp 7.650/liter, berbeda dengan BBM Non Subsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex yang kembali naik pada awal Agustus.

Sebelumnya dikabarkan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan menaikkan harga BBM bersubsidi dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut menyampaikan bahwa Presiden Jokowi akan bicara ke publik soal kenaikan harga BBM minggu depan. Menurut Menko Marves, selama ini Jokowi telah mengeluarkan berbagai indikasi seandainya subsidi tak bisa ditahan lagi.

 

Pemerintah tengah berhitung untuk menaikkan harga BBM bersubsidi saat ini. Sebab, negara terbebani oleh subsidi yang selama ini dikeluarkan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menahan harga BBM.

"Menaikkan harga Pertalite yang kita subsidi cukup banyak dan juga itu solar, modeling ekonominya (hitung-hitungan) sudah dibuat. Nanti mungkin minggu depan Pak Presiden akan umumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini," papar Luhut dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin yang disiarkan virtual, Jumat (19/8/2022).

Di sisi lain, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah masih membahas soal perlu atau tidaknya menaikkan harga BBM, khususnya Pertalite. Hal itu disampaikan Wapres usai menghadiri silaturahmi dengan keluarga besar almarhum Habib Umar di Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/8/2022).

 

Sebelumnya terkait rencana kenaikkan harga BBM ini, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani untuk menghitung kembali kemampuan APBN dalam memberikan subsidi energi yang membengkak yakni mencapai Rp502 triliun.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT