JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menko Polhukam Mahfud MD blak-blakan menyebut kalau bekas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo jenderal yang sangat ditakuti di lingkungan Polri.
Sehingga Presiden Joko Widodo harus tangan untuk menangani kasus pembunuhan yang menurut Mahfud MD dilakukan oleh jenderal bintang 5.
"Kejahatan ini sebenarnya dilakukan pejabat Polri yang kalau dihitung bintangnya seperti bintang lima," kata Mahfud MD saat diwawancara stasiun televisi yang videoanya beredar di media sosial pada Sabtu (20/8/2022).
Menurut Mahfud MD, Ferdy Sambo itu bintang dua. Tapi anak buahnya yang bintang tiga kepala bironya yang seluruhnya itu tunduk pada ini (Ferdy Sambo).
"Dia yang meriksa atas perintah ini, apakah mau diteruskan apa ndak, dipindah ke sini, mau dihukum apa, terserah sini," kata Mahfud.
Sehingga, lanjut Mahfud, Ferdy Sambo itu praktis bintang lima. Karena semuanya takut pada dia (Sambo).
"Artinya bisa ditembak dia dengan alasan apa pun. Nah itu yang menyebabkan ketika dia melakukan kejahatan, lalu dia membuat rekayasa seakan-akan semua orang percaya semua kalau itu tembak menembak, padahal itu karangan," tuturnya.
Mahfud mengungkapkan bahwa ada 36 orang yang mengatur skenario yang di dalamnya banyak bintang.
"Sekarang sudah ditahan 31 asalnya kemudian ditambah jadi 36. Itu semua karangan dan semua orang tidak ada yang berani," terangnya.
Dan di tingkat Polri sendiri, lanjut Mahfud susah. Sehingga Kapolri juga tidak mudah mengungkap ini.
"Karena kalau dikumpulkan satu tim yang satu temannya Sambo. Maka kita dorong dari Presiden mengarahkan begini dan saya tahu fakta-faktanya harus mengarah ke mana. Sehingga saya katakan jangan sekali-kali skenario tembak menembak itu, bohong itu," ujarnya.