ADVERTISEMENT

Thailand Selatan Bergolak Oleh Gelombang Pembakaran dan Pengeboman

Kamis, 18 Agustus 2022 17:00 WIB

Share
Perwira Thailand berdiri di samping tanker minyak yang terbakar di sebuah pompa bensin di provinsi Pattani Thailand pada 17 Agustus 2022.
Perwira Thailand berdiri di samping tanker minyak yang terbakar di sebuah pompa bensin di provinsi Pattani Thailand pada 17 Agustus 2022.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

THAILAND, POSKOTA.CO.ID - Gelombang pembakaran dan serangan bom melanda provinsi paling selatan Thailand.

Wilayah ini selama hampir dua dekade telah menjadi tempat pemberontakan separatis Muslim yang aktif.

Sedikitnya 17 serangan terjadi Selasa malam di provinsi Pattani, Narathiwat, dan Yala. Sebagian besar di toko serba ada dan pompa bensin,

Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Militer Pramote Promin pada Rabu (17/8/2022) seperti dikutip dari Associated Press.

Tiga warga sipil dilaporkan terluka. Tidak ada klaim yang bertanggung jawab.

Lebih dari 7.300 orang telah tewas sejak pemberontakan dimulai pada tahun 2004 di tiga provinsi dengan mayoritas Muslim di Thailand yang didominasi Buddha. Serangan juga terjadi di provinsi tetangga Songkhla.

Penduduk Muslim telah lama menuduh mereka diperlakukan seperti warga negara kelas dua di Thailand dan gerakan separatis telah aktif secara berkala selama beberapa dekade. Tindakan keras telah memicu ketidakpuasan.

Serangan itu adalah yang paling besar sejak awal April ketika pemerintah Thailand dan Barisan Revolusi Nasional (BRN) sepakat untuk menghentikan kekerasan selama bulan suci Ramadhan.

Pada kekerasan lain sejak saat itu, dua ahli persenjataan tentara Thailand yang sedang bertugas terbunuh oleh sebuah bom di akhir bulan itu.

Pramote Promin mengatakan para penyerang pada Selasa malam berdandan seperti perempuan, menggunakan sepeda motor, dan dalam banyak kasus menggunakan bom bensin melemparkannya ke lokasi sasaran.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT