Belum lagi, ungkap Kamaruddin, mereka masih punya tanggungan. Salah satu saudara kandung Almarhum masih kuliah dan mau sarjana.
"Perlu biaya besar. Bagaimana nanti membayar pengacara dengan biaya besar berkecamuk dalam pikiran dan hati mereka dalam dua hari itu, sehingga tidak langsung menerima tawaran surat kuasa yang diberikan," kisah Kamaruddin.
Akhirnya, Kamaruddin pun menjelaskan kepada keluarga Brigadir J bahwa dirinya siap menjadi pengacara gratis tanpa bayaran.
"Jangankan Ito sebagai Boru Juntak dan Lae Hutabarat, orang nggak sengaja, orang Sunda, orang Jawa, orang Indonesia Timur saja gratis. Apalagi seperti ini kasus kemanusiaan, tentulah saya tidak berani meminta uangmu," kisah Kamaruddin mengulang pernyataannya kepada keluarga Brigadir J
Kamaruddin bercerita kalau ia pernah mencairkan depositonya setengah miliar untuk menangani 23 perkara gereja dan pendeta di Riau.
"Demikian juga tim yang saya bentuk pengacara-pengacara hebat dan beberapa jenderal jangan berharap uang dari (kasus) ini tapi minta dari saya jangan dari mereka," paparnya.
Kamaruddin pun bilang kepada kedua orangtua Brigadir J untuk fokus memikirkan anaknya yang dihabisi secara jahat.
"Tidak mungkin ini anak muda ganteng (Brigadir J), punya pacar cantik Boru Simandjuntak juga. Punya rencana menikah dalam beberapa bulan depan, jadi nggak mungkinlah suka sama nenek-nenek," tandas Kamaruddin.