ADVERTISEMENT
Sabtu, 6 Agustus 2022 09:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selama 11 tahun memimpin Al Qaeda, mantan dokter bedah mata asal Mesir ini sama sekali tidak bisa menandingi gaya karismatik pendahulunya yang diapresiasi para pengikut muda dan berwatak keji.
Pesan-pesannya yang disebarluaskan menggunakan tayangan video, selalu menyerukan serangan terhadap Barat dan sekutu-sekutunya dengan gaya bertele-tele dan membosankan. Singkat kata, dia tidak punya daya pikat khalayak.
Para pengikut Al Qaeda tak perlu waktu lama untuk menyeberang ke kelompok pecahan baru yang menamai diri mereka "ISIS", singkatan untuk Negara Islam di Irak dan Syam (Suriah Raya).
Para pengikut muda, yang tak sabar melakukan serangan-serangan anyar, mengejek kepemimpinan Al Qaeda.
Petinggi Al Qaeda banyak bicara sedangkan ISIS yang beraksi menurut mereka.
Intelijen Lebih Baik
Serangan 9/11 adalah bukti kegagalan dahsyat intelijen AS.
Banyak petunjuk serangan luput dari perhatian Washington. Di samping itu, serangan bisa berhasil karena CIA tidak membagi rahasia yang mereka miliki dengan FBI, begitu pula sebaliknya.
Namun itu telah berubah. Semua badan intelijen AS dan Barat kini lebih baik dalam mendapat informasi, lebih banyak berkolaborasi, dan para informan yang mereka rekrut dari dalam Al Qaeda dan ISIS membuat banyak serangan teror bisa digagalkan.
Suaka di Afghanistan?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT