ADVERTISEMENT

Bangunan Liar di Gunung Antang, Jakarta Timur Terancam Ditertibkan

Rabu, 3 Agustus 2022 17:45 WIB

Share
Foto : Suasana lokasi Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur. (Poskota/Ardhi)
Foto : Suasana lokasi Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur. (Poskota/Ardhi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan bahwa pembongkaran mandiri bangunan liar Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur, sudah berakhir pada Selasa (2/8/2022) kemarin.Diketahui kawasan Gunung Antang itu dikenal sebagai tempat diduga prostitusi dan perjudian.

Bangunan liar tersebut berdiri di tepi rel antara Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai. Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa memastikan masa pembongkaran mandiri bangunan liar di kawasan Gunung Antang sudah berakhir Selasa (2/8/2022) kemarin.

Sebelumnya pada Kamis (30/6/2022) di Aula Kantor Camat Jatinegara, penghuni Gunung Antang disebut setuju untuk melakukan pembongkaran mandiri. "Terkait Gunung Antang, masa berlaku surat (penertiban mandiri) sampai 2 Agustus," jelas Eva kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).

Eva belum menjawab apakah seluruh bangunan liar di Gunung Antang sudah ditertibkan secara mandiri oleh masing-masing penghuni. Dia hanya menyampaikan bahwa pihaknya akan  berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta  Timur serta aparat keamanan untuk menjadwalkan giat penertiban di kawasan Gunung Antang.

"Saat ini KAI, Pemkot dan pihak berwajib akan melakukan rapat koordinasi dan evaluasi termasuk menentukan jadwal penertiban. Nanti diinfokan kembali," ucap Eva.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar menuturkan, pihaknya bakal menunggu rapat koordinasi kembali terkait penertiban Gunung Antang. "Kita tunggu (rapat kembali), karena SP (surat peringatan) yang buat mereka di lahan fasilitas sosial, fasilitas umum mereka," jelas Anwar.

Berdasar Pantauan Poskota.co.id pada Senin (25/7/2022), tampak deretan bangunan liar Gunung  Antang masih berdiri. Menurut Ketua RW 09 Kelurahan Matramam Sutrisno menyampaikan belum ada aktivitas penertiban secara mandiri di kawasan Gunung Antang tersebut.

Sutrisno menyebut kawasan Gunung Antang malah kembali beroperasi usai sebumnya sempat berhenti lantaran peristiwa penyerangan komplotan preman Gunung Antang ke permukiman warga RW 01, Kelurahan Rawabunga, Kecamatan Jatinegara.

Penyerangan itu terjadi Minggu (12/6/2022) dan Senin (13/6/2022) dini hari. Komplotan preman itu menyerang dengan menggunakan senjata tajam, batu, dan  senjata api. "Belum ada tanda-tanda penertiban, di suratnya kan jelas warga yang di atas Gunung Antang itu harus bongkar mandiri, tapi dikasih batas waktu sampai tanggal 2 (Agustus), baru dibongkar paksa," kata Sutrisno. (Ardhi)

ADVERTISEMENT

Reporter: Ardhi Ridwansyah
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT