JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kembali buka suara soal kasus kliennya yang sampai saat ini penuh tanda tanya.
Kali ini, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan kesulitan yang dihadapi oleh keluarga Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat, korban tewas baku tembak antar polisi di rumah dinas atasannya, Irjen Ferdy Sambo.
Dia pun menyinggung bahwa keluarga Brigadir J hidup sulit hingga tidurnya hanya di karpet, dan itu pun 'diinjak-injak' para jenderal dari Jakarta.
Kamaruddin mengatakan sulitnya hidup di mana ibu Brigadir J merupakan guru honorer dengan upah Rp300.000 per bulan dari negara. Sementara, Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J adalah seorang petani.
Demi menghidupi keempat anaknya, kedua orang tua Brigadir J banting tulang mencari penghasilan tambahan dengan kerja serabutan. Berkat kerja keras itulah, anak-anaknya mampu bersekolah.
Brigadir J serta adiknya yang nomor empat mengabdi untuk kepolisian, sementara dua saudara lainnya adalah sarjana pertanian dan kesehatan.
Hall itu diceritakan oleh Kamaruddin Simanjuntak lewat kanal YouTube Refly Harun.
“Empat anaknya jadi. Yang pertama sarjana pertanian kerja di karantina, yang kedua almarhum ini polisi, yang ketiga sarjana kesehatan, yang keempat polisi,” ujar Kamaruddin lewat kanal Youtuber Refly Harun yang dilansir pada Selasa (2/8/2022).
“Dua laki-laki putranya dipersembahkan untuk negara bekerja di institusi polisi, bukankah ini pahlawan?,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Kamaruddin juga bercerita soal rumah kontrakan berukuran sempit yang jadi tempat tinggal keluarga Brihadir J.
"Dengan kehidupan yang cuma ngontrak-ngontrak di tempat yang sempit di sekolah itu. Ada bangunan sekolah yang kecil, mereka hidup di situ," katanya.
Tidak hanya itu, sang kuasa hukum juga menyisipkan sindiran dalam ceritanya. Kamaruddin menyebut bahwa keluarga Brigadir J tidurnya hanya di karpet, itu pun diinjak-injak oleh para jenderal.
“Tidurnya pun cuma di karpet, karpetnya itu pun diinjak-injak oleh para jenderal yang dari Jakarta itu,” ujar Kamarudin.
Lebih lanjut, Kamaruddin juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) para awak media, hingga publik yang membuat Brigadir J akhirnya bisa dimakamkan secara layak lewat proses kedinasan Polri.
Pasalnya menurut Kamaruddin, hal itu membuat sedikit menghibur hati ibu Brigadir J kendati kebenaran kematian anaknya masih belum jelas. (*)