JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jumlah putus sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) di Jakarta merupakan tertinggi di Indonesia.
Situasi ini tidak hanya memprihatinkan menurut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta.
"Bukan hanya prihatin tetapi bikin sesak dada, menyedihkan, angka siswa SD putus sekolah di DKI hampir empat kali lipat dibandingkan rata-rata nasional,” kata Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia Furqan AMC di Jakarta pada Jumat (29/7/2022) seperti dikutip dari Antara.
Dia melanjutkan,”Bahkan lebih dua kali lipat dibandingkan Papua dan Papua Barat.”
Furqan menyebutkan bahwa jumlah yang disebutnya berdasarkan data yang dirilis Kata Data pada akhir Mei 2022.
Hal tersebut mengkhawatirkan mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta adalah yang tertinggi se-Indonesia. Pada 2021 saja sebanyak Rp 62,3 triliun.
"APBD terbesar di Indonesia kok bisa-bisanya siswa SD yang putus sekolah di DKI tertinggi di Indonesia?" ucap Furqan.
Sementara Provinsi Gorontalo yang disebutnya hanya memiliki APBD Rp1,91 triliun saja memiliki angka siswa SD yang putus sekolahnya cuma 0,31 persen.
"Apa sih yang kurang buat DKI? Orang-orang pintar bejibun di DKI. Gubernurnya mantan Menteri Pendidikan, mau nyapres pula. Sekali lagi kok bisa angka putus sekolah siswa SD di DKI tertinggi di Indonesia? Ini ‘kan Ibu Kota," ungkapnya.
Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dirilis pada Mei 2022, menyebutkan ada 75.303 orang anak yang putus sekolah pada 2021.
Jumlah anak yang putus sekolah di tingkat sekolah dasar (SD) merupakan yang tertinggi sebanyak 38.716 orang.
Jumlah anak putus sekolah di tingkat SD menurun 13,02 persen dari tahun sebelumnya dengan 44.516 orang anak yang putus sekolah di tingkat SD pada 2020.
Kemudian jumlah anak putus sekolah di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yakni sebanyak 15.042 orang. Jumlah ini naik 32,20 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 11.378 orang.
Berikutnya sebanyak 12.063 orang anak putus sekolah di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK). Jumlah ini turun 13,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 13.951 orang.
Sementara sebanyak 10.022 orang anak putus sekolah di tingkat sekolah menengah atas (SMA). Jumlah ini turun 27,90 persen dari tahun 2020 yang sebanyak 13.879 orang.
Data tersebut menyebutkan Jakarta memang merupakan provinsi dengan persentase putus sekolah tingkat SD tertinggi di Indonesia dengan 0,69 persen di atas Kalimantan Utara 0,42 persen di peringkat dua dan Gorontalo 0,31 persen di peringkat tiga.
Sementara Bali tercatat sebagai provinsi dengan angka putus sekolah murid SD paling sedikit dengan persentase hanya sebesar 0,04 persen pada tahun ajaran 2020/2021.
Berikut ini adalah urutan 10 provinsi dengan angka putus sekolah tertinggi di Indonesia.
1. DKI Jakarta 0,69 persen
2. Kalimantan Utara 0,42 persen
3. Gorontalo 0,31 persen
4. Papua Barat 0,3 persen
5. Sulawesi Selatan 0,28 persen
6. Maluku Utara 0,28 persen
7. Papua 0,28 persen
8. Maluku 0,24 persen
9. Kepulauan Riau 0,23 persen
10. Sulawesi Tenggara 0,21 persen