AS, POSKOTA.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menuliskan opini editorial sebelum melakukan lawatan ke Timur Tengah.
Tulisan tersebut terkait makna lawatan lawatan ke Timur Tengah.
Dia menyebutkan lawatannya itu sebagai permulaan babak baru dan lebih menjanjikan dari keterlibatan Amerika Serikat di kawasan tersebut.
Demikian tulisan tersebut dimuat di Washington Post seperti dikutip dari Arutz Sheva pada Juli ini.
"Perjalanan ini datang pada saat yang vital bagi kawasan dan itu akan memajukan kepentingan utama Amerika," tulisnya.
Joe Biden menyatakan,"Timur Tengah yang akan saya kunjungi lebih stabil dan aman daripada yang diwarisi pemerintahan saya 18 bulan lalu."
Serangan roket ke kedutaan di Baghdad dan meningkatnya perang di Yaman disebutnya "tidak ada proses politik yang terlihat untuk mengakhiri pertempuran."
Dia menyerang keputusan Donald Trump mengenai kesepakatan nuklir dengan Iran, menyalahkannya karena menciptakan situasi di mana Amerika Serikat mendapati dirinya terisolasi dan sendirian.
"Frekuensi serangan yang disponsori Iran dibandingkan dengan dua tahun lalu telah menurun drastis", tulis Joe Biden.
“Sehubungan dengan Iran”, tambahnya, “kami bersatu kembali dengan sekutu dan mitra di Eropa dan di seluruh dunia untuk membalikkan isolasi kami, sekarang Iran yang terisolasi sampai kembali ke kesepakatan nuklir yang ditinggalkan pendahulu saya tanpa rencana untuk yang mungkin menggantikannya.”
“Bulan lalu, lebih dari 30 negara bergabung dengan kami untuk mengutuk kurangnya kerjasama Iran dengan Badan Energi Atom Internasional pada kegiatan nuklirnya di masa lalu. Pemerintahan saya akan terus meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi sampai Iran siap untuk kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015, seperti yang saya tetap siap lakukan.”
Joe Biden menulis terkait Israel,“Kami membantu mengakhiri perang di Gaza, yang dapat dengan mudah berlangsung berbulan-bulan, hanya dalam 11 hari. Kami telah bekerja dengan Israel, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk menjaga perdamaian tanpa mengizinkan teroris mempersenjatai kembali.”
Dia juga menuturkan bahwa hubungan Amerika Serikat dengan Palestina dibangun kembali. Pemerintahannya memberikan $ 500 juta untuk mendukung Palestina sementara juga memberikan paket dukungan terbesar untuk Israel, lebih dari $ 4 miliar, dalam sejarah.
Dia menyebutkan, “Seorang Perdana Menteri Israel berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina untuk pertama kalinya dalam lima tahun.”
Joe Biden mencatat bahwa dia akan menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang terbang dari Israel ke Arab Saudi.
“Perjalanan itu juga akan menjadi simbol kecil dari hubungan yang sedang berkembang dan langkah-langkah menuju normalisasi antara Israel dan dunia Arab yang sedang diperdalam dan diperluas oleh pemerintahan saya.”
“Sepanjang perjalanan saya, saya akan mengingat jutaan orang Amerika yang bertugas di wilayah tersebut”, tulis Joe Biden di penutup opini editorial,“termasuk putra saya Beau, dan 7.054 orang yang tewas dalam konflik di Timur Tengah dan Afghanistan sejak 11 September 2001.” ***