ADVERTISEMENT

KTT Jeddah: AS Tidak Diam dengan Iran, Rusia, dan Tiongkok di Timur Tengah

Senin, 18 Juli 2022 16:00 WIB

Share
Ketua KTT Jeddah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman tengah berbicara pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Ketua KTT Jeddah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman tengah berbicara pada Sabtu, 16 Juli 2022.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ARAB SAUDI, POSKOTA.CO.ID - Amerika Serikat berperan di Timur Tengah dalam menghadapi agresi militer Iran dan perluasan pengaruh Rusia dan Tiongkok menjadi fokus KTT Jeddah.

Tema ini dipresentasikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada para pemimpin Timur Tengah pada Sabtu (16/7/2022).

Dia menegaskan bahwa Amerika Serikat di bawah kepemimpinannya tidak akan diam menyaksikan peningkatan peran Rusia atau Tiongkok di kawasan tersebut.

"Amerika akan tetap menjadi mitra yang aktif dan selalu ada untuk Timur Tengah. Sementara dunia menjadi lebih kompetitif dan tantangan yang kita hadapi semakin rumit, semakin jelas bagi saya betapa erat kaitan kepentingan Amerika dengan keberhasilan Timur Tengah."

Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman menjadi ketua pertemuan itu. Dia membahas ancaman Iran terhadap kawasan dalam sambutannya.

Mohammed Bin Salman mengatakan bahwa KTT itu diadakan sementara negara-negara di kawasan itu menghadapi ancaman besar dan bahwa Iran tidak boleh ikut campur dalam konflik Yaman. Dia menambahkan bahwa program nuklir Iran harus mematuhi aturan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi menyerukan upaya bersama guna mengakhiri konflik di kawasan dan menghentikan intervensi luar dalam konflik itu.

Dia mengecam negara-negara yang mengerahkan tentara bayaran dari satu negara ke negara lain dan membentuk pasukan milisi untuk mengacaukan negara. Dia juga mengecam penyebaran senjata nuklir di kawasan itu tanpa secara khusus merujuk ke Iran.

Perdana Menteri Irak Mustafa Khadhimi mengatakan bahwa negara dan pemerintahannya berada di bawah tekanan Iran yang bertetangga langsung dengan Irak.

Dia berterima kasih kepada Arab Saudi, Yordania, dan Mesir karena setuju untuk menghubungkan jaringan listrik negara mereka dengan Irak dan membantu mengurangi kekurangan energi yang semakin meningkat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT