Begini Nasib Sri Lanka Yang Bangkrut, Penduduknya Terancam

Jumat 15 Jul 2022, 18:00 WIB
Warga Sri Lanka berdemonstrasi di luar kantor presiden di Kolombo pada 9 April 2022.

Warga Sri Lanka berdemonstrasi di luar kantor presiden di Kolombo pada 9 April 2022.

SRI LANKA, POSKOTA.CO.ID - Krisis ekonomi terburuk telah menimpa negara di Asia Selatan ini.

Sebanyak 22 juta penduduknya turut terancam nasibnya.

Sebelumnya negara ini dilanda krisis ekonomi yang ditandai inflasi berbulan-bulan dan pemadaman listrik berkepanjangan.

Hal ini akibat pemerintah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor barang-barang vital.

Devisa negara habis untuk membayar utang luar negeri dan keperluan lainnya.

Sri Lanka paling banyak berutang kepada Tiongkok dan India.

Utang luar negeri Sri Lanka mencapai $ 50,72 miliar pada akhir 2021.

Jumlah ini sudah 60,85 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto).

Menurut Times of India, total utang Sri Lanka ke Tiongkok mencapai $ 8 miliar. Ini sekitar seperenam dari total utang luar negerinya.

Sumber pemasukan devisa Sri Lanka seperti dari sektor pariwisata juga menurun karena pandemi Covid-19.

Masyarakat menderita dan menyalahkan pemerintah yang dianggap tak becus.

Kekacauan kemudian melanda negara yang sedang ditimpa krisis ekonomi terburuk tersebut.

Unjuk rasa meluas. Para demonstran Sri Lanka menduduki gedung-gedung pemerintah dan menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri ketika dia pada Rabu dini hari melarikan diri.

Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri di dalam pelariannya. ***

Berita Terkait

News Update