KARAWANG, POSKOTA.CO.ID - Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) Karawang menyarankan calon jemaah haji jalur Travel Furoda meminta ganti rugi kepada perusahaan travel yang gagal memberangkatkan.
Perusahaan travel terancam melanggar hukum bila enggan mengembalikan kerugian calon jemaah.
"Furoda itu kan tidak memakai uang yang sedikit. Bukan Rp10 sampai Rp20 juta. Tapi ratusan juta. Angka Rp250 sampai Rp300 juta rupiah bukan jumlah sedikit. Kerugian itu harus dikembalikan ke calon jemaah," kata Ketua Peradi Karawang Asep Agustian, Selasa (5/7/2022).
Pengusaha travel haji dan umrah harus berani bertanggung jawab. Secara terbuka, pelaku bisnis travel gaji dan umrah mesti meminta maaf. Perusahaan Furoda itu harus membayar ganti rugi karena telah memberi janji kepada calon jemaah.
"Travel harus bertanggung jawab sepenuhnya. Jangan dulu menjanjikan seseorang berangkat, pada kenyataannya tidak berangkat," kata Asep.
Seperti diketahui, ratusan calon jemaah haji jalur Furoda gagal berangkat ke Tanah Suci karena terganjal masalah visa. Sejumlah pejabat di Karawang, termasuk Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana masuk dalam daftar panjang jemaah gagal berangkat.
Asep berpesan kepada bupati agar tidak berkecil hati. Asep yakin ada hikmah di balik kegagalan Cellica beribadah haji.
"Hikmahnya adalah bupati masih ada di dini. Ia masih diperlukan untuk ada dan hadir di tengah-tengah masyarakat. Walaupun sudah dapat izin cuti dari Gubernur dan kementerian, sosok bupati Karawang tidak bisa digantikan oleh siapa pun. Karawang masih butuh Ibu Bupati," katanya.
Ketua Peradi bersyukur Bupati Karawang tidak jadi berangkat. "Kalau berangkat, Bupati bisa dipermalukan. Ia bisa dipulangkan saat tiba di Tanah Suci. Syukur tidak jadi berangkat," tutupnya. (aep)