ACT, SBY, dan PKS
Selasa, 5 Juli 2022 12:50 WIB
Share
Kolase foto ACT, SBY, dan PKS. (Foto: Diolah dari Google).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dengan cepat, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi bulan-bulanan publik lantaran uang donasi umat diduga diselewengkan untuk kepentingan pribadi para petinggi lembaga tersebut. 

Salah satu pengguna media sosial Twitter bernama @Platiwest, mengungkap sejumlah fakta mengenai sejarah ACT.

Ia mengatakan jika ACT berdiri di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan PKS. Meski sudah berdiri lama, lembaga itu justru dinilai paling tidak akuntabel soal laporan keuangannya.

"Berdiri di era berkuasanya SBY dan PKS yang sampai saat ini jadi lembaga donasi paling tidak akuntabel dan transparan," kata dia, dikutip Selasa (5/7/2022).

Ia juga menyebut jika langkah ACT yang menilap dana umat lewat kedok kemanusiaan telah menular ke sejumlah kalangan. 

"Kelakuan ACT ini menjadi inspirasi banyak orang, baik perseorangan atau berkelompok untuk membuka donasi menolong orang tapi juga modus untuk memperkaya diri sendiri," katanya.

Selain itu, ia juga menyoroti aksi ACT yang membawa nama negara Palestina untuk berdonasi.

"Donasi untuk Palestina yang paling umum dijadikan kampanye donasi mereka. Bahkan kalau boleh dibilang setiap mau Idul Fitri ada aja kejadian di Palestina dan ACT jadi lembaga donasi yang paling banyak spanduknya dimana-mana," tukasnya.

Adapun perihal kabar dugaan penyelewengan dana ACT untuk kepentingan pribadi petinggi lembaga kemanusiaan itu dibongkar oleh laporan Koran Tempo dan Majalah Tempo.(*)

 

Halaman
1 2