JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aksi hipnotis terhadap anak perempuan di bawah umur, NA, terjadi di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
CA, orang tua sang korban hipnotis mengatakan aksi tersebut berlangsung pada Kamis (23/6/2022).
Menurutnya pelaku hipnotis merupakan seorang wanita paruh baya menghampiri kedua anaknya.
"Kalau infonya kalau kemarin itu (pelaku-red) ibu-ibu enggak terlalu tua dan enggak muda juga terus pakai motor matic," kata CA kepada Poskota.co.id, Jumat (24/6/2022).
CA mengisahkan aksi hipnotis tersebut bermula dari sang pelaku yang mengaku sebagai teman ibu dari korban.
Saat sekira pukul 12.30 WIB sang korban bersama kakaknya usai membeli sebuah barang pada warung kelontong yang tak jauh dari kediamannya.
Sesampai dari warung kelontong, tiba-tiba saja pelaku telah berada tepat di depan kediamannya.
"Si ibu-ibu sudah ada di depan pagar, di situlah anak saya yang besar diajak ngobrol menanyakan ada mama enggak di rumah. Terus ngobrol-ngobrol pelaku bilang mau nitip undangan dan mengajak untuk mengambil undangan di counter," ungkapnya.
Kedua anak yang masih di bawah umur itu pun dengan kepolosannya mengikuti kemauan dari pelaku itu menuju lokasi tempat yang dimaksud.
Tanpa rasa curiga, kedua anak itu pun lantas mengikuti instruksi pelaku dengan berboncengan pada satu unit motor.
Namun, sang kakak dari korban mulai menaruh rasa curiga usai pelaku tak kunjung menunjukkan undangan yang dimaksud untuk sang ibunya.
"Langsung naik ke motor karena anak saya polos disangka masih teman mamanya dia naik berdua berboncengan. Nah pas sampai counter anak saya yang gede nanya tapi ditinggal nah yang kecil dibawa," katanya.
Sang kakak dari korban pun hanya terdiam hingga adanya warga yang menegur keberadaannya di lokasi tersebut.
Saat itu sang kakak baru tersadar jika adiknya telah dibawa oleh pelaku.
Lantas warga yang mendengar cerita sang kakak mencoba menari pelaku bersamanya.
Namun pencaharian sang adik bersama warga yang dibawa bersama pelaku tak berbuah baik.
"Jadi kakaknya ditanya warga terus warag membantu mencari adiknya, akhirnya enggak ketemu terus diantar pulang sama warga. Di situ saya baru tahu anak saya diculik karena saya pulang sekitar jam 2 siang," katanya.
CA mengaku dirinya terkejut saat sampai di kediamannya sang anak langsung menangis histeris kepadanya.
Sang kakak bercerita jika NA telah diculik oleh pelaku tersebut yang beluhm diketahui keberadaannya.
Lantas CA melakukan langkah cepat dengan menyebar informasi melalui pesan berantai aplikasi Whatsaap berupa informasi anaknya yang hilang.
"Anak saya yang sudah besar langsung cerita ke saya sambil menangis lalu saya mencari sama warga," katanya.
Tak lama pesan tersebut pun tersampaikan pada kelompok warga lain hingga pencarian pun dilakukan secara seksama.
Beruntung, NA dapat ditemukan oleh warga saat berada di pinggir jalan kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
"Jadi dibawa keliling jalan adalah sekitar 2 kilometer dari rumah," ungkapnya.
Sementara itu, CA memastikan taka ada luka pada tubuh sang anak yang mengalami aksi hipnotis dan pencurian itu.
Menurutnya hanya kalung emas yang diambil pelaku dari leher sang anak.
"Enggak ada luka cuman kalung mas saja yang hilang di lehernya," katanya.
Sementara insiden ini menjadi pelajaran bagi CA untuk lebih memperketat keamanan bagi sang anak.
Pelajaran yang didapat olehnya berupa tak terlalu memberikan anak-anak terkait perhiasan yang mencolok hingga mengundang aksi kejahatan serupa.
"Ya paling saya memperhatikan untuk anak-anak tidak memaki perhiasan yang mencolok dan barang-barang mewah, karena pelaku lebih mengincar bawang tersebut," pungkasnya. (CR09)