ADVERTISEMENT

Omicron Varian BA.4 dan BA.5 Kian Merebak, DPR: Pemerintah Harus Meningkatkan Vaksinasi

Selasa, 21 Juni 2022 09:36 WIB

Share
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (foto: ist)
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IX DPR  Rahmad Handoyo  mengingatkan, semua pihak agar serius  mewaspadai lonjakan kasus Covid-19. 

Ia mengatakan, kenaikan Covid 19  pada minggu  terakhir ini,  menunjukkan bawa sebenarnya  Covid-19  masih sangat dinamis dan juga tidak bisa diprediksi.

"Pandemi  masih berlangsung dan sulit ditebak kapan berakhir.  Dalam kondisi yang serba tak pasti ini, kita harus berhati-hati, tingkatkan kewaspadaan, jangan  terlalu cepat menganggap Covid-19  sudah tidak ada atau tidak berbahaya lagi. Anggapan seperti itu salah besar, karena  Covid-19 masih beresiko, khususnya bagi  lansia," kata politisi PDIP ini saat dihubungi, Selasa (21/6/2022)

Rahmad  mengatakan, dalam kondisi pandemi yang belum menentu ini, pihaknya  akan mendorong pemerintah agar mewanti-wanti masyarakat bahwa situasi dan kondisi perlu perhatian.

"Sekali lagi, pandemi  masih dinamis sehingga lonjakan sangat memungkinkan. terlebih minggu lalu ditemukanvarian  Omicron BA.4 dan BA.5. H. Kita tahu varian ini cepat menular meski gejala beratnya tidak seberat Omicron varian lainnya bukan berarti kita berleha leha," bebernya.

Menambahkan keterangannya,  politisi asal Boyolali, Jawa Tengah ini mengaku cukup terusik dengan  pernyataan para epidemiolog yang menyarankan pemerintah agar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut.

Apalagi di ungkapkan saat ini sudah tidak  darurat. Hal ini diungkapkan menyusul adanya peningkatan kasus harian Covid-19 beberapa pekan belakangan.

"Saya tujukan kepada epidemiolog yang diajak diskusi oleh pemerintah beberapa waktu lalu, yang mengusulkan untuk PPKM dihapus, saya kritik keras ini," katanya.

Rahmad  mengatakan, ia justru menyangsikan etika komunikasi epidemiolog tersebut dengan menyebut saat ini tak lagi darurat diberlakukan PPKM. Apalagi, melihat situasi saat ini yang dihadapkan dengan peningkatan kasus Covid-19.

"Saya kira para epidemolog juga harus lebih hati-hati terutama yang kemarin diajak diskusi soal rekomendasi PPKM untuk dihentikan atau diganti dengan yang lain," ujarnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT